Otomotif 28 Update: 15/06/2024
Perbedaan VVT-i dan Non
VVT-i, Ketahui Fungsinya, Cara Kerjanya Pada Mobil, Serta Kerusakanya
VVTI adalah singkatan dari Variabel Valve Timing Intelegent
adalah salah satu yang mengatur timing membukanya katup dan menutupnya katup
dengan otomatis menggunakan sensor. Sensor untuk mendeteksi timing dari noken
as yang bergerk menekan katup.
Teknologi ini pertama kali di masuk ke indonesia pada tahun
2000 dengan di pasangkan pada mobil Toyota Crown. VVT-i mengantikan teknologi
sebelumya yang ada di Toyota yaitu VVT, Toyota mengklain teknologi VVT-i mampu
membuat mesin menjadi efisien.
Fungsi dari VVT-i
VVT-i memiliki fungsi mengatur buka tutup katup masuk agar
bisa di atur sesuai setingan dari ECU yang terpasang di mobil. Ekelktronik
Control Unit (ECU) sangat di andalkan pada mobil ber sistem VVT-i karena untuk menyesuaikan
putaran mesin, temperatur pendingin, volume udara, dan posisi trotel. Dengan begitu
suplai bahan bakar dari katup akan lebih efisien. Pembakaran yang di hasilkan
akan lebih maksimal dan gas buang dari kendaraan cenderung lebih baik.
Cara Kerja VVT-i
Cara kerja dari teknologi ini memiliki cara kerja dengan merubah
timing terbukanya katup intake yang memanfaatkan tekanan oli yang dialirkan
camshaft position sensor berdasarkan perintah ECU untuk menggerakkan vane
pada VVT-i controller yang memiliki fungsi merubah timing terbukanya
katup intake.
Fungsi VVT-i didukung oleh beberapa komponen di dalamnya,
yaitu:
Cara kerja VVT-i sederhananya akan mengoreksi jalur udara dan
jalur penggunaan bahan bakar. VVT-i nantinya akan bekerja sesuai dengan pijakan
pedal gas dan beban yang ditanggung untuk menghasilkan torsi optimal dalam
setiap putarannya.
Keunggulan VVT-i
Keunggulan untuk VVT-i adalah membuat mesin mobil lebih irit
pemakaian bahan bakar. Ketika waktu katup masuk dan katup pembuangan terbuka,
mesin dibuat sedemikian rupa agar dapat dikontrol terus-menerus berdasarkan
beban dan kecepatan mesin.
Mesin VVT-i dapat memajukan waktu untuk membuka katup masuk
selama selama berkendara dengan beban parsial, meningkatkan valve
overlap, dan menarik kembali sebagian gas buang ke dalam silinder.
Mampu meningkatkan torsi dari pada mesin itu sendiri karena
katup intake di berikan fungsi yang maksimal sesuai dengan kerja mesin. Inersia
mesin di berikan porsi yang pas oleh ECU untuk mengatur katup intake sesuai
dengan kecepatan mesin waktu tertentu.
Kerusakan Pada VVT-i dan gejalanya
Gejala kerusakan VVT-i di pibu
oleh sensor yang mengalai kerusakan di karenakan pemakaian jangka panjag. Kerusakanya
pun setiap mobil memiliki perbedaan gejala, karena kontruksi mesin yang beragam
di setiap mobil.
Lampu yang menunjukan kerusakan
pada mobil ini akan menyala apabila ada kerusakan yang terjadi pada mobil. Dengan
ECU yang membaca ada keaneha pada sistem yang ada dalam mobil membuat ECU
selaku otak dari mobil itu sendiri memberikan singal kepada pengendara untuk
kerusakan yang di alami. Cek rengine biasanya memiliki singal yang di berikan melalui
kedipan lampu yang di tampilkan pada lampu cek engine.
Cak engine menyala karena sensor
di VVT-i yang memiliki kerusakan dan fungsinya terganggu. Kerusakan yang di
alami oleh sensor membuat ECU menjadi bingung untuk membaca data yang di
hasilkan oleh sensor. Kalau di biarkan berakibat mesin akan mengalami keruskan
yang mekin parah.
Gejala jenis ini adalah gejala
yang bisa di rasakan oleh pengendara ketika mobil idle. Gejala yang satu ini di
akibatkan oleh camshaft yang diatur oleh VVT-i tidak memberikan performa yang
bagus ketika perpindahan idle atau istilahnya perpindaha idle tidak halus
ketika berpindah. Camshaft yang lambat akan membuat taiming RPM tidak bisa turun
terlalu rendah, jika kalian menemukan masalah ini pada mobil kalian itu bisa
karena kerusakan yang terjadi pada VVT-i nya.
Gengan rusaknya sensor dari VVT-i
akan memicu akselerasi yang kasar pada mobil karena Ecu yang salah membaca
keadaan yang ada dalam sensor. Seharusnya mobil yang memiliki sistem VVT-i seharusnya
memiliki akselersi yang mulus di semua kondisi RPM mesin. Jika sensor mengalami
kerusakan kalian akan merasakan kasarnya akselerasi pada mobil adan yang paling
terasa akan mengalami salah tembak pada akselerasi.
Bahan bakar yang di suplai ke
mesin yang dia atur oleh sistem VVT-i akan membuat kinerjanya lebih efisien. Katup
intake di atur untuk memaksimalkan kinerjanya dan memper irit menggunaanya. Kerusakan
pada sistem VVT-i akan memicu konsumsi bahan bakar yang kan lebih boros dan bau
bahan bakar pada kenalpot akan tercium.
Kerusakan ada VVT-i akan membuat
performa mesin menjadi rendah karena VVT-i memaksimalkan kerja mesin di
berbagai RPM dengan menyempurnakan suplai bahan bakar. Jika sistem ini rusak
makan akan terasa pada tenaga pada mesin akan kehilangan daya pendorong yang
cukup siknifikan karena tidak adanya keselaran yang terjadi pada mesin mobil. Di
akibatkan oleh rusaknya sistem VVT-i akan membuat tenaga pada mesin akan
menjadi berkurang.
Perbedaan VVT-i dan Non VVT-i
Perbedaan kedua sistem ini adalah
terletak pada sistem yang ada dalam mesin. Perbedaan yang cukup mencolok ada
dalam komponen pada head mesin mobil. Penggunaan sistem VVT-i memerlukan
beberapa komponen tambahan seperti sensor.
VVTI (Variable Valve Timing with
Intelligence) dan Non VVTI (Non-Variable Valve Timing) adalah dua jenis
pengaturan waktu buka tutup katup pada mesin mobil. Perbedaan antara keduanya
terletak pada cara katup-katup diatur dan dampaknya pada kinerja mesin. Berikut
perbedaan VVTI dan VVTI pada mesin mobil:
VVT-I
Teknologi VVTI adalah suatu
sistem pengaturan waktu buka tutup katup secara variabel. Sistem ini
menggunakan sensor dan aktuator untuk mengubah waktu buka tutup katup secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan mesin pada berbagai kondisi operasional.
Manfaat utamanya adalah:
Emisi lebih rendah: Pengaturan
yang tepat dari katup dapat membantu mengurangi emisi gas buang dan memenuhi
standar emisi yang lebih ketat.
Non VVT-I
Teknologi Non VVTI mengacu pada
mesin yang tidak dilengkapi dengan sistem pengaturan waktu buka tutup katup
yang dapat berubah. Pada sistem ini, waktu buka tutup katup tetap pada nilai
yang ditetapkan tanpa adanya penyesuaian otomatis terhadap kondisi operasional.
Dampaknya mungkin termasuk:
Pemilihan antara VVTI dan Non VVTI tergantung pada preferensi mobil, jenis mesin, dan tujuan penggunaan mobil tersebut. Mesin dengan teknologi VVTI umumnya memiliki keunggulan dalam hal efisiensi bahan bakar, performa, dan emisi.
Sementara itu, mesin Non VVTI
mungkin lebih sederhana dan lebih mudah dalam perawatan, tetapi mungkin tidak
mencapai tingkat optimasi yang sama dalam berbagai aspek kinerja.
Otomotif
Salah satu komponen sistem pendingin kendaraan adalah oil cooler. Se...Otomotif
Mengenal N-Max Gen 3 dan Nama TurbonyaYamaha meluncurkan motor baru ...Otomotif
Halo! Dalam industri otomotif, kekuatan dan kinerja berperan sangat ...Otomotif
Untuk menghindari harga ban yang agak mahal, banyak pemilik kendaraa...Otomotif
Motor matic sebagai salah satu jenis sepeda motor roda dua masih men...Otomotif
Karbulator Pada Motor Ketahui Jenis, Komponen, dan Cara kerjanyaSi...Otomotif
2JZ adalah mesin yang di produksi oleh Toyota. Mesin yang pertama k...Otomotif
Rem Blong Pada Motor Matik Ketahui Jenis, Kerusakan, dan Cara Meraw...Otomotif
Surat Izin mengemudi merupakan syarat wajib yang harus dimiliki ole...Otomotif
Banjir adalah masalah yang kerap dihadapi di berbagai kota besar, te...