Otomotif 28 Update: 15/06/2024
Untuk menghindari harga ban yang agak mahal, banyak pemilik kendaraan baik mobil maupun motor yang memilih ban vulkanisir. Ban jenis ini biasanya jauh lebih murah dibandingkan ban asli pabrik atau ban baru. Sebagai bagian penting yang tidak boleh disepelekan kondisi ban merupakan komponen kendaraan yang berperan vital dalam keselamatan pengendara dan kenyamanan berkendara.
Oleh karena itu, pemilik kendaraan harus memperhatikan kondisi bannya, jika sudah aus dan kurus sebaiknya segera diganti dengan ban baru karena dapat membahayakan saat berkendara. Harga ban baru asli begitu mahal sehingga sebagian pemilik kendaraan menggunakan ban vulkanisir untuk menyiasati harganya. Apa sebenarnya ban vulkanisir itu? Apakah ada risiko yang terkait dengan penggunaan ban jenis ini?
Pengertian Ban Vulkanisir
Sebelum kita bahas lebih detail, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu ban vulkanisir. Ban jenis ini merupakan ban bekas yang dilapisi dengan lapisan komponen baru atau bahan karet yang terbuat dari berbagai serat sehingga memberikan tampilan keseluruhan seperti ban baru. Namun ban yang digunakan untuk vulkanisir adalah ban original dengan interior gundul atau tipis. Sebenarnya pada saat proses finishing, bentuk dan desain ban vulkanisir ini sangat mirip dengan ban asli keluaran pabrik. Namun kekuatan ban vulkanisir ini umumnya tidak sebaik ban resmi keluaran pabrik.
Bagi pengguna kendaraan yang belum tahu, ban vulkanisir adalah jenis ban yang telah mengalami proses pembaharuan atau reproduksi. Ban yang digunakan pada jenis ini biasanya adalah ban asli dengan batik yang sudah dikupas atau ditipiskan, sehingga harus dilapisi dengan lapisan baru untuk menjaga kestabilan.
Sangat penting bagi pengemudi untuk mengetahui bahwa ban vulkanisir berbeda dengan ban suntikan. Teknologi ini biasanya disetujui oleh produsen ban, terutama untuk kendaraan berat seperti bus dan truk. Hal ini menghilangkan kebutuhan untuk membeli ban baru meskipun tapak ban sudah kosong. Teknologi vulkanisir ban melibatkan penerapan tapak baru pada ban lama.
Bahan yang digunakan untuk melapisi ban vulkanisir adalah bahan karet berserat yang biasanya dibuat agar ban bekas terlihat seperti baru. Berdasarkan peraturan Kementerian Perhubungan, ban vulkanisir tidak diperbolehkan lagi digunakan pada angkutan penumpang dan kargo mulai tahun 2015. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang menggunakan ban vulkanisir karena alasan ekonomis.
Ciri-Ciri Ban Vulkanisir
Ban vulkanisir jika dilihat sekilas mempunyai bentuk dan desain yang sangat mirip dengan ban aslinya. Namun, ban vulkanisir memiliki kekuatan yang jauh berbeda dengan ban aslinya. Untuk membedakan ban vulkanisir dengan ban asli, Anda perlu mengetahui ciri-ciri ban reproduksi.Berikut ini beberapa ciri yang membedakan antara ban vulkanisir dengan ban baru, diantaranya:
Sisa karet berukuran kecil yang biasanya ditemukan pada ban baru. Biasanya, untuk ban asli, ban yang sisa karetnya lebih sedikit akan bertahan lebih lama.
Harganya yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga ban baru.
Selain dari segi perbedaan harga yang cukup jauh, perbedaan lain yang dapat dilihat antara ban asli dengan ban vulkanisir adalah dari warna ban yang dilapisi biasanya memiliki gradasi warna
Sambungan tidak rata karena material yang digunakan tidak sesuai dengan material aslinya sedangkan pada ban baru yang original, logonya biasanya terdapat di pinggir sebelah tapak ban.
Harga Ban Vulkanisir
Dari informasi yang tersedia di sejumlah media massa, harga ban vulkanisir cukup variatif tergantung jenis kendaraannya sendiri. Karena kualitasnya jauh dibawah ban baru keluaran pabrik resmi, harga satuan untuk ban vulkanisir sangat terjangkau. Untuk harganya sendiri ban vulkanisir motor dibanderol mulai harga Rp80.000 - Rp170.000 tergantung jenis motor dan ukuran ban. Sedangkan untuk harga vulkanisir mobil dibanderol dengan harga mulai dari Rp700.000 - Rp1.500.000 tergantung dari kualitas, jenis dan ukuran ban tersebut.
Resiko Menggunakan Ban Vulkanisir
Selain ban asli keluaran pabrik resmi, ban jenis ini masih umum digunakan oleh sejumlah jenis kendaraan di Indonesia karena alasan harga yang relatif terjangkau. Sebagaimana diketahui, ban merupakan bagian penting pada kendaraan yang mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Oleh karena itu, pengguna kendaraan mempunyai kewajiban untuk memperhatikan kondisi bannya dan menggantinya jika kondisinya tidak sesuai.
Ada sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan ban vulkanisir. Risiko gagal vulkanisir dan kemungkinan terjadinya kecelakaan harus diperhatikan, terutama bagi mereka yang mengendarai truk atau sepeda motor yang terus-menerus melaju dengan kecepatan tinggi. Bahkan ketika mengendarai kendaraan, kenyamanan dan kinerja dapat dipengaruhi oleh penggunaan ban vulkanisir.
Selain itu, terdapat risiko kerusakan atau ledakan saat menggunakan ban vulkanisir. Beberapa risiko yang mungkin timbul dari penggunaan ban vulkanisir diantaranya:
Memperbesar potensi kecelakaan
Penggunaan ban vulkanisir dapat meningkatkan risiko keselamatan berkendara. Kerusakan ban yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
Mengurangi kenyamanan berkendara
Ban vulkanisir mungkin tidak sesuai dengan alur ban aslinya, sehingga mengurangi kenyamanan dan mempengaruhi keseimbangan sepeda
Rawan ban pecah
Lapisan ban vulkanisir lebih lemah dan kurang tahan terhadap tekanan dan panas, sehingga dapat menyebabkan ban pecah atau meledak pada saat digunakan
Laju kendaraan tidak stabil
Karena tekstur dan permukaan yang sudah dimodifikasi dan dibentuk yang tidak sesuai standar ban pada umumnya, ban vulkanisir sering menyebabkan kondisi laju kendaraan menjadi tidak stabil sehingga hal ini berdampak juga pada kenyamanan kemudi pengendara
Kondisi ban licin dan mudah tergelincir
Resiko lain yang sering terjadi ke pengguna ban vulkanisir adalah kondisi ban yang licin terlebih ketika musim hujan tiba. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi keselamatan pengendara.
Ban mudah terkelupas
Seperti yang dibahas di atas, ban dengan jenis vulkanisir tidak tahan lama, dan tapak atau alasnya mudah terkelupas seiring massifnya penggunaan. Kondisi demikian sangat beresiko dan menimbulkan potensi kecelakaan di jalan raya.
Berikut itu merupakan pengertian, ciri-ciri dan resiko menggunakan ban dengan jenis vulkanisir untuk kendaraan.
Author by: Yayang Nanda BudimanOtomotif
Salah satu komponen sistem pendingin kendaraan adalah oil cooler. Se...Otomotif
Mengenal N-Max Gen 3 dan Nama TurbonyaYamaha meluncurkan motor baru ...Otomotif
Halo! Dalam industri otomotif, kekuatan dan kinerja berperan sangat ...Otomotif
Motor matic sebagai salah satu jenis sepeda motor roda dua masih men...Otomotif
Perbedaan VVT-i dan Non VVT-i, Ketahui Fungsinya, Cara Kerjanya Pad...Otomotif
Karbulator Pada Motor Ketahui Jenis, Komponen, dan Cara kerjanyaSi...Otomotif
2JZ adalah mesin yang di produksi oleh Toyota. Mesin yang pertama k...Otomotif
Rem Blong Pada Motor Matik Ketahui Jenis, Kerusakan, dan Cara Meraw...Otomotif
Surat Izin mengemudi merupakan syarat wajib yang harus dimiliki ole...Otomotif
Banjir adalah masalah yang kerap dihadapi di berbagai kota besar, te...