Analisis Fundamental Saham Untuk Investor Pemula

Share:

Analisis Fundamental Saham Untuk Investor Pemula

Keuangan   22   Update: 26/06/2024


Barangkali sejumlah investor pemula sempat mendengar istilah analisis fundamental dan analisis teknis dalam memahami secara komprehensif cara kerja investasi saham. Faktanya, kedua analisis ini menjadi dasar bagi para trader dan investor  dalam memilih saham. 

Oleh karena itu, pada kesempatan  ini kita akan melihat analisis rasio keuangan yang merupakan bagian dari analisis fundamental. Sebab, secara umum analisis fundamental merupakan hal dasar yang perlu dipahami oleh investor pemula. 

Karena faktanya, dua jenis analisis ini diperlukan dan dipahami dengan seksama agar dapat mengoptimalisasi profit yang diperoleh investor serta meminimalisir terjadinya potensi kerugian.

Analisis fundamental digunakan untuk mengukur kinerja  saham berdasarkan hal-hal seperti laporan sekuritas dan kinerja ekonomi perusahaan. Sedangkan, dalam analisis teknis, di sisi lain, digunakan untuk memprediksi tren harga saham berdasarkan data masa lalu. 

Namun berikut ini akan diketengahkan salah satu analisis yang mendasar wajib diketahui oleh investor pemula, yaitu analisis fundamental saham.


Apa Itu Analisis Fundamental?

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental bisnis suatu perusahaan, dengan fokus pada indikator dan peristiwa keuangan perusahaan  yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Analisis fundamental digunakan oleh investor dengan tujuan investasi saham jangka panjang untuk mengukur kinerja keuangan, kondisi perekonomian perusahaan, kondisi industri dan sektor terkait, serta untuk melakukan analisis makroekonomi dan mikroekonomi.

Analisis fundamental dibagi menjadi tiga tahap: analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. Metrik yang digunakan dalam analisis fundamental meliputi return to equity (ROE) dan price to earning ratio (P/E) Tujuannya untuk menilai apakah harga saham yang ingin dibeli investor sudah dinilai terlalu tinggi (overvalued) atau masih murah (undervalued).


Cara Kerja Analisis Fundamental Saham

Untuk mengetahui bagaimana cara kerja analisis fundamental pada saham, investor dapat memahami beberapa cara berikut:

  1. Top-Down

Analisis top-down dilakukan dengan mengukur kesehatan suatu perusahaan berdasarkan gambaran umum. Cara ini dilakukan dengan menganalisis empat faktor yakni kondisi makro ekonomi global, kondisi makro ekonomi domestik, prospek pertumbuhan industri, dan fundamental perusahaan. Jika semua hal tersebut memberikan dampak positif bagi perusahaan, maka  saham perusahaan tersebut dapat dianggap memiliki prospek yang baik.

  1. Bottom-Up 

Analisis bottom-up tidak memperhitungkan kondisi perekonomian secara umum atau siklus pasar. Sebaliknya, analisa ini hanya fokus pada perusahaan membeli saham dengan mengidentifikasi kinerja keuangan, produk atau layanan, dan kondisi persaingannya. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip bahwa perusahaan dapat tumbuh dan berkinerja baik bahkan ketika industrinya sedang mengalami penurunan.

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas bahwa metode analisis fundamental saham yang paling umum digunakan adalah pendekatan top-down. Analisis fundamental saham merupakan suatu metode yang memperhitungkan keadaan perekonomian suatu perusahaan. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan juga mempertimbangkan situasi yang ada dan  industri perusahaan.

Menguraikan beberapa bagian di atas, berikut ini akan diuraikan penjelasannya:

  1. Kondisi Makro Perusahaan 

Kondisi tersebut erat kaitannya dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya adalah kebijakan terkait suku bunga. Ketika suku bunga naik, sebagian besar investor lebih memilih menyimpan uangnya di bank dibandingkan saham. Hal ini tentunya akan mempengaruhi laju  bisnis perusahaan. Sebaliknya, ketika suku bunga rendah, investor cenderung memilih saham  untuk memperoleh keuntungan perusahaan. Selain itu, perkembangan ekonomi juga mempengaruhi perilaku harga saham suatu perusahaan. Aktivitas perekonomian yang stagnan pasti akan menyebabkan menurunnya produktivitas perusahaan. Hal ini juga akan mempengaruhi harga saham.

  1. Industri dan Kondisi Industri 

Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi industri merupakan faktor penting yang mempengaruhi naik turunnya harga saham. Ketika terjadi sesuatu pada industri tersebut, misalnya harga naik, maka nilai saham pada industri tersebut juga meningkat. Salah satu contohnya adalah kenaikan tajam harga saham pertambangan pada tahun 2007 seiring melonjaknya harga minyak dunia. Dampaknya, harga saham minyak dan batubara melonjak. Sebaliknya, ketika harga minyak turun, maka nilai saham-saham pertambangan juga turun.

  1. Dasar-Dasar Perusahaan 

Kondisi ini mengacu pada situasi internal atau manajemen  perusahaan. Manajemen tenaga kerja dan manajemen keuangan yang stabil berdampak positif terhadap tren harga saham perusahaan. Oleh karena itu, penting agar setiap misi dipimpin oleh seseorang yang berkompeten di bidangnya.


Metode Analisis Fundamental

Berikut ini terdapat beberapa data yang dapat dipergunakan dalam melakukan analisa fundamental, diantaranya:

  1. Price Earning Ratio (PER) digunakan untuk membandingkan harga saham dan laba perusahaan. 

  2. Price To Book Value (PBV) dihitung dengan mengkomparasi harga saham dan nilai buku. 

  3. Debt Equity Ratio (DER) dilakukan dengan membandingkan jumlah utang dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan. 

  4. Earning Per Share (EPS) dihitung dengan melakukan perbandingan laba dengan lembar saham yang beredar. 

  5. Return On Equity (ROE)  dibandingkan antara jumlah laba bersih dengan ekuitas perusahaan. 


Tips Membeli Saham Melalui Analisis Fundamental 

Berikut ini terdapat sejumlah tips yang dapat digunakan dalam melakukan analisis fundamental dalam memilih saham adalah dengan mengandalkan data publik  perusahaan, seperti harga obligasi dan suku bunga. Berikut beberapa tips ketika menggunakan teknik analisis ini.

  1. Memastikan kinerja perusahaan terus membaik dengan melihat perolehan laba dan pertumbuhan harga saham.

  2. Kapitalisasi pasar saham perseroan melebihi Rp 500 miliar.

  3. Memastikan perusahaan  memiliki model bisnis yang jelas dan terstruktur.

  4. Periksa apakah rata-rata rasio harga/pendapatan (PER) berbeda secara signifikan.

  5. Memastikan suatu perusahaan tidak memiliki hutang melebihi standar maksimum rasio DER (debt-to-equity-ratio). 

Pada dasarnya analisis fundamental merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh setiap investor. Analisis ini  membantu investor pemula mengurangi risiko kerugian dengan memeriksa beberapa indikator yang relevan. Jadi, sebelum calon investor membeli saham apa pun, pastikan untuk memahami apa itu analisis fundamental saham.

Author by: Yayang Nanda Budiman

Artikel terbaru


Keyword

Saham Investasi Resiko Investasi Investor Analisis Fundamental Saham Belajar Investasi Artikel Saham