Mengenal Book Value Per Share (BVPS) dalam Menganalisa Saham

Share:

Mengenal Book Value Per Share (BVPS) dalam Menganalisa Saham

Keuangan   28   Update: 25/06/2024


Salah satu indikator rasio yang ditampilkan dalam menerbitkan laporan kinerja produsen adalah nilai buku per saham atau sering disebut sebagai book value per share (BVPS). Hal ini dimaksudkan agar investor dapat membandingkan kinerja berbagai emiten. Seperti kita ketahui, semua investor ingin memiliki saham-saham yang memiliki kinerja positif. Tentu saja, untuk mencapai hal ini memerlukan investor untuk melakukan penelitian, dan salah satu indikator yang dipertimbangkan adalah BVPS.

Proyek investasi yang mendatangkan keuntungan besar seringkali menarik perhatian. Apalagi modal awal investasinya lebih kecil dari keuntungan yang dijanjikan. Namun apakah Anda yakin bahwa investasi yang Anda lakukan menjamin keuntungan jika terjadi kebangkrutan? Untuk memprediksi risiko ini, investor perlu menggunakan analisis rasio untuk memperkirakan kinerja suatu perusahaan dan nilai buku per saham (BVPS) merupakan analisis rasio yang dapat diterapkan. Apa sebenarnya nilai buku per saham  itu? Lalu apa  fungsinya? Simak ulasan dibawah ini untuk penjelasan mengenai BVPS dan perhitungannya.


Apa itu Book Value Per Share?

Nilai buku per saham (BVPS) adalah rasio keuangan yang mengukur nilai ekuitas per  lembar saham suatu perusahaan. Sederhananya, BVPS adalah  total ekuitas  perusahaan dibagi  jumlah saham  beredar.Hal ini memberikan gambaran  nilai intrinsik per saham berdasarkan aset dan kewajiban perusahaan pada suatu titik waktu tertentu.

Dalam berinvestasi, nilai buku per saham atau BVPS adalah rasio yang membandingkan jumlah saham beredar dengan ekuitas pemegang saham. Oleh karena itu, melalui BVPS, investor bisa mengetahui berapa besaran penerimaan pemegang saham jika perusahaan tersebut dibubarkan.Nilai buku per saham juga didefinisikan sebagai jumlah hasil yang diterima pemegang saham ketika aset suatu perusahaan dijual, dan aset dijual itu sebesar nilai buku.

Nilai buku per saham memberikan gambaran berapa  nilai  tersisa  setiap saham jika perusahaan dibubarkan atau dihentikan dan seluruh kewajiban utang dilunasi. Investor dapat menggunakannya sebagai indikator untuk menilai apakah harga suatu saham saat ini berada di bawah atau di atas nilai intrinsiknya.

Jika harga saham  berada di bawah BVPS, ini mungkin menunjukkan sinyal bahwa saham tersebut diperdagangkan dengan harga diskon relatif dan mungkin dinilai terlalu rendah. Namun, sebelum mengambil keputusan investasi apa pun, BVPS juga harus dianalisis bersama dengan faktor-faktor lain seperti kinerja keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan, dan situasi industri secara umum.

Secara teori, BVPS adalah jumlah yang akan diterima pemegang saham jika perusahaan dilikuidasi, seluruh aset berwujud dijual, dan seluruh utang dilunasi. Namun, karena aset  dijual pada nilai pasar dan nilai buku didasarkan pada biaya historis aset tersebut, nilai pasar dianggap sebagai harga pelaksanaan yang lebih baik bagi perusahaan daripada nilai buku.

Jika harga saham suatu perusahaan turun di bawah BVPS, perusahaan dapat memperoleh keuntungan bebas risiko dengan membeli dan melikuidasi perusahaan tersebut. Situasi di mana nilai buku menjadi negatif dan kewajiban perusahaan melebihi asetnya disebut insolvensi neraca.


Kegunaan BVPS

Salah satu fungsi utama nilai buku per saham atau BVPS yakni membandingkan nilai pasar per saham perusahaan. Jika nilai pasar per saham lebih kecil dari BVPS suatu perusahaan, berarti saham tersebut dinilai terlalu rendah (undervalued). Sebaliknya, jika nilai pasar per saham tinggi, maka harganya tergolong dinilai terlalu mahal (overvalued).


Cara Kerja Book Value Per Share (BVPS)

Nilai buku per saham umumnya digunakan oleh investor, khususnya investor nilai, untuk menentukan apakah suatu saham dinilai  wajar. Jika BVPS lebih rendah dari harga saham, berarti saham tersebut mungkin dinilai terlalu tinggi oleh investor. Artinya, saham tersebut bernilai lebih dari aset yang menjadi haknya. Sebaliknya, jika BVPS lebih tinggi dari harga saham,  berarti  investor pada dasarnya dapat membeli saham suatu aset suatu perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari nilai sebenarnya aset tersebut.


Cara Menghitung BVPS

Selain membagi nilai buku per saham dengan jumlah seluruh saham, investor juga perlu mengurangi ekuitas dari jumlah seluruh saham perusahaan. Jika hal ini tidak terjadi maka nilai BVPS akan meningkat tanpa batas waktu dan menjadi negatif. Penting juga untuk menggunakan jumlah rata-rata saham dalam perhitungan. Peristiwa jangka pendek, seperti pembelian pembelian perusahaan dapat berdampak pada hasil akhir periode dan menyebabkan hasil yang tidak akurat.

Nilai buku per saham sebagaimana dibahas di atas, merupakan rasio yang dapat diterima untuk membandingkan ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku per saham membantu menghitung nilai finansial yang diperoleh investor ketika suatu perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan.

Nilai buku per saham sering digunakan untuk mengukur nilai pasar  per saham suatu emiten. Hal ini sering dikombinasikan dengan matrik lain seperti rasio P/E, laba per saham, dan laba atas ekuitas. Jika BVPS lebih tinggi dari harga pasar per saham, berarti  saham tersebut undervalued dan pasar tidak memanfaatkannya. Artinya  harga pasar saham lebih murah dibandingkan dengan saham yang diperdagangkan. Sebaliknya, jika BVPS suatu emiten lebih rendah dari harga pasar per saham, berarti saham tersebut dinilai overvalued atau dinilai terlalu tinggi. Dalam hal ini, harga saham akan lebih mahal dibandingkan harga pasar.


Elemen dalam BVPS

Nilai buku per saham terdiri dari beberapa komponen. Dibawah ini adalah penjelasannya:

  1. Nilai Buku (Book Value)

Nilai buku adalah jumlah seluruh ekuitas atau kekayaan bersih suatu perusahaan. Karena perusahaan tercatat dimiliki oleh pemegang saham, maka ini disebut juga modal total. Nilai buku mencakup seluruh peralatan dan properti perusahaan, serta uang tunai atau persediaan yang ada. Semua kewajiban perusahaan, seperti utang dan kewajiban pajak, juga diperhitungkan. Untuk memperoleh book value, seluruh kewajiban tersebut harus dikurangkan dari total kekayaan perusahaan. 

  1. Saham

    Aspek saham mengacu pada saham biasa suatu perusahaan. Ini adalah saham-saham yang dapat diperjualbelikan di bursa efek.Menghitung nilai buku per saham memungkinkan investor menentukan apakah nilai pasar suatu saham terlalu tinggi atau terlalu rendah.


Author by: Yayang Nanda Budiman

Artikel terbaru


Keyword

Analisa Investasi Investasi Saham Investor Buku Nilai Investasi