Cut Loss sebagai Strategi Investasi, Apakah Bikin Rugi?

Share:

Cut Loss sebagai Strategi Investasi, Apakah Bikin Rugi?

Keuangan   36   Update: 15/06/2024


Belakangan ini fenomena investasi semakin populer di kalangan anak muda untuk peka terhadap literasi, pengetahuan, pemahaman dan manfaat jangka panjang untuk pengelolaan finansial di masa yang akan datang. Banyaknya kebutuhan dan perlunya meningkatkan penghasilan adalah salah satu alasan seseorang agar tidak ketergantungan pada penghasilan aktif (active income), tetapi juga dengan penghasilan pasif yang didapatkan dengan cara membeli sejumlah instrumen investasi. 

Sebagaimana definisi pada umumnya, investasi adalah kegiatan penempatan dana pada satu lebih jenis aset dalam kurun waktu tertentu, dengan tujuan agar mendapatkan jumlah penghasilan atau peningkatan nilai. Dengan kata lain, investasi merupakan langkah yang cukup penting dalam me-manage keuangan dengan baik, merencanakan dan mempersiapkan masa depan sekaligus mencapai tujuan finansial. 

Serupa dengan usaha, investasi tentu tak pernah terlepas dengan untung dan rugi. Banyak faktor yang mempengaruhi keuntungan dan kerugian investasi, sehingga untuk memprediksi terjadi resiko kerugian yang semakin besar para investor terbiasa menyusun strategi, perencanaan dan prediksi potensi situasi investasi ke depan.

Selain perlu memahami bagaimana skema aturan main saham dan literasinya, salah satu hal tidak kalah penting yang mesti dipelajari investor pemula yakni mengenai manajemen risiko. Hal ini sangat penting dilakukan agar investor dapat meningkatkan peluang profit investasi dan meminimalisir terjadinya kerugian yang besar. Dalam investasi, bentuk manajemen risiko yang umum dilakukan yaitu dengan mengetahui kapan waktu yang tepat melakukan strategi cut loss.

Sebagai bagian dari manajemen risiko yang teramat penting, cut loss dapat dikatakan strategi terakhir yang dilakukan oleh investor agar dapat terhindar dari sejumlah kerugian yang semakin membesar. Jika kondisi pergerakan harga saham ini dibiarkan secara terus-menerus tanpa melakukan cut loss, berpotensi modal yang terhimpun menjadi habis total. Sebagai bentuk mitigasi kerugian yang berkelanjutan, cut loss adalah manajemen risiko yang perlu dilakukan. 


Pengertian Cut Loss

Merujuk pada definisi yang dimuat di situs Resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), istilah “cut loss” adalah terminologi yang digunakan untuk menggambarkan situasi dimana seorang investor menjual saham dengan harga lebih rendah daripada harga pembeliannya, sehingga menyebabkan kerugian bagi investor. 

Dengan kata lain, banyak para investor yang mungkin masih menganggap bahwa strategi “cut loss” merupakan keputusan yang merugikan. Sebagai strategi, apakah “cut loss” pada dasarnya merupakan prediksi kegagalan dan kehancuran dalam berinvestasi?

Memaknai istilah “cut loss” secara harfiah, memiliki arti memotong kerugian, yakni suatu upaya untuk melakukan pencegahan agar investor tidak berpotensi mengalami kerugian yang jauh lebih besar lagi. Faktanya, pada ekosistem investasi para pemodal perlu membuat strategi untuk mengantisipasi kerugian akibat berbagai faktor agar modal yang diinvestasikan tidak tergerus terus-menerus. Demikian, cut loss adalah senjata terakhir untuk memutus mata rantai kerugian.


Waktu Yang Tepat Untuk Cut Loss

Terdapat sejumlah pertanyaan yang masih sering ditanyakan oleh beberapa investor khususnya para investor pemula yang belum mafhum alur dan iklim berinvestasi, yakni tentang waktu ideal kapan strategi cut loss harus dilakukan? Pertanyaan tersebut belum dapat dijawab secara pasti karena untuk penentuan waktu yang tepat cut loss tergantung dan balik lagi pada kesesuaian profil risiko masing-masing investor. 

Dalam membuat strategi dalam berinvestasi, cut loss tidak dapat dilakukan semau waktu tanpa mempertimpang beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi, tetapi harus juga didasari oleh situasi dan strategi investasi masing-masing investor. Menentukan kapan waktu yang tepat untuk memutuskan cut loss harus mempertimbangan beberapa hal ini, diantaranya:

  1. Jumlah Kerugian Telah Melampaui Batas 

Meskipun syarat ini relatif, sejumlah sudah punya jadwal tersendiri dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss baik dengan melihat terlebih dahulu persentase kerugian maupun merujuk pada level supportnya.Karena cenderung subjektif, batas kerugian diantara investor berbeda-beda tergantung preferensi risiko masing-masing investor. Setelah memprediksi bahwa nilai investasi semakin terperosok dari batas aman, maka investor biasanya akan melakukan cut loss. 

  1. Harga Saham Kian Menurun

Salah faktor mendasar yang banyak mempengaruhi investor memutuskan untuk cut loss adalah karena harga saham kian menurun secara signifikan dari jumlah harga beli dan tidak dapat memprediksi terjadinya kenaikan dalam waktu dekat. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka investor dapat mengalami kerugian yang jauh lebih besar. 

  1. Koreksi Pasar

Pertimbangan lain yang menjadi dasar investor melakukan cut loss adalah dengan cara koreksi pasar. Koreksi seperti ini dapat dipengaruhi sejumlah faktor seperti isu dalam negeri, chaos, krisis dan sebagainya. Untuk melakukan koreksi ini, investor biasanya dapat melakukan riset lebih dahulu untuk membuat hipotesis dan prediksi apakah koreksi tersebut akan terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang tidak pasti sehingga perlu memutuskan untuk mengambil langkah cut loss. 

  1. Kinerja Fundamental Perusahaan Yang Berubah

Penurunan pendapatan, peningkatan utang atau masalah lainnya adalah sejumlah perubahan fundamental yang mengindikasikan kinerja emiten semakin memburuk sehingga membuat harga saham juga terus mengalami penurunan, dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk mengambil langkah cut loss. 


Strategi Cut Loss dalam Investasi, Apakah Bikin Rugi?

Menjawab pertanyaan sebelumnya, apakah mengambil tindakan cut loss adalah cara yang baik atau buruk dalam investasi maka perlu mempertimbangkan hal-hal dan indikator yang telah ditentukan. Sebagai sebuah strategi, cut loss masih banyak dilakukan investor, meski sejumlah pihak banyak menganggap bahwa strategi tersebut adalah sesuatu yang buruk dan tidak relevan. 

Meskipun analisis, riset dan prediksi belum tentu tepat dan benar, namun strategi cut loss perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadi resiko kerugian yang semakin besar. Untuk itu, meski sulit untuk dilakukan, mau tidak mau cut loss dalam investasi mesti dilakukan.

Tergantung penilaian seorang investor, strategi cut loss tidak selamanya buruk dan keputusan yang salah dalam investasi. Dengan sejumlah pertimbangan sebelumnya, dan dengan pertimbangan yang cukup matang, guna mencegah terjadinya kerugian yang semakin besar, maka cut loss perlu dilakukan.

Author by: Yayang Nanda Budiman

Artikel terbaru


Keyword

Investasi Strategi Investasi Pasar Modal Saham Reksadana Cut Loss Keuangan