Keuangan 29 Update: 13/06/2024
Penipuan online belakangan ini banyak terjadi di sekitar kita. Ada banyak sekali modus yang digunakan para oknum nakal untuk melancarkan aksinya, salah satunya menggunakan link phising.
Saat ini, sudah banyak sekali korban penipuan online dengan modus link phising. Tak sedikit yang sampai kehilangan uang ratusan juta bahkan miliaran rupiah gara-gara modus penipuan tersebut. Mengerikan sekali, kan? Untuk itu, penting bagi kita mengetahui cara menghindari penipuan online link phising agar tak jadi korban selanjutnya.
Sebelum membahas cara-cara menghindarinya, kita perlu tahu dulu apa itu link phising dan bagaimana cara kerjanya. Link phising merujuk pada sebuah link yang digunakan oleh oknum nakal untuk memeroleh data penting korban, seperti password, username, dan lain sebagainya. Data tersebut akan digunakan untuk membobol keamanan akun perbankan di smartphone korban.
Beberapa oknum nakal bahkan menanamkan malware pada link tersebut. Ketika diklik, maka oknum nakal bisa mendapatkan akses smartphone korban dan mengambil data-data penting yang dibutuhkan.
Dalam hal ini, oknum nakal bakal melakukan segala cara agar korban mau klik link phising tersebut. Misalnya saja dengan mengirimkan pesan yang mengatasnamakan instansi seperti bank, perusahaan, dan lain-lain dengan modus pembaruan data atau yang lainnya.
Pesannya dibuat seolah benar-benar dikirimkan oleh instansi yang dicatutkan namanya, sehingga banyak sekali yang tanpa ragu klik link yang diberikan dan mengisi data yang diminta.
Agar tak jadi korban selanjutnya, berikut beberapa cara menghindari penipuan online link phising yang wajib diketahui!
Ketika mendapatkan pesan berisi link dari instansi mana saja, jangan sekali-kali langsung klik link yang ada di dalamnya. Pastikan dulu apakah nomor yang mengirim pesan adalah nomor resmi instansi terkait atau bukan. Ada beberapa cara untuk melakukan validasi nomor atau pengirim pesan:
1. Cek lewat aplikasi pihak ketiga Get Contact
Cek nomor pengirim pesan lewat aplikasi Get Contact. Di sana, kita bisa melihat apakah nomor yang mengirim pesan berisi link dari instansi terkait atau tidak.
Jika hasil pencariannya mencurigakan, maka bisa dipastikan bukan nomor resmi. Biasanya, akan muncul tag dari orang-orang yang sudah atau hampir jadi korban, misalnya tag 'penipu', 'hati-hati penipu', dan lain-lain.
2. Cek website resmi instansi yang berkaitan
Biasanya, instansi resmi memiliki website yang memuat banyak informasi, salah satunya kontak berupa nomor telepon atau WhatsApp. Cek apakah nomor pengirim pesan berisi link sama dengan yang ada di website atau tidak.
3. Tanyakan langsung ke media sosial instansi yang berkaitan
Kalau masih kurang yakin, tanyakan langsung ke media sosial resminya. Berikan tangkap layar dan minta penjelasan apakah pesan tersebut benar dari instansi terkait atau tidak.
Jika sudah melakukan validasi dengan cara di atas dan ternyata nomor tersebut bukan nomor instansi terkait, segera hapus pesan tersebut. Jangan lupa blokir nomor pengirim terlebih dulu karena berpotensi mengirimkan link berbahaya di kemudian hari.
Beberapa oknum nakal mengirimkan pesan dengan modus yang lebih personal, misalnya modus masalah pengiriman paket, link pendaftaran lowongan kerja, dan lain-lain. Untuk menghindarinya, kita bisa melakukan pengecekan keamanan link. Salah satu caranya yakni lewat laman https://transparencyreport.google.com/.
Caranya sangat mudah, kita cuma perlu membuka laman di atas, kemudian menyalin link yang ingin dicek keamanannya. Nantinya, akan muncul keterangan dan peringatan jika link yang dimasukkan berisi malware.
Namun, pastikan berhati-hati ketika menyalin link yang ingin dicek, ya. Soalnya, banyak yang tak sengaja klik ketika menyalin link-nya. Alhasil, oknum nakal berhasil mengambil data-data penting korban.
Penting untuk tidak gegabah dalam mengambil tindakan apapun karena bisa membahayakan diri sendiri. Usahakan tetap tenang, tapi waspada.
Lalu, bagaimana jika sudah terlanjur klik link phising dari oknum penipu?
Tak sedikit yang bertanya-tanya, bagaimana jika sudah terlanjur klik link phising yang dikirim oleh oknum nakal? Dalam kondisi ini, setidaknya ada beberapa langkah yang harus dilakukan ketika tak sengaja klik link phising:
1. Menonaktifkan mobile data
Oknum penipu membutuhkan internet untuk melancarkan aksinya. Untuk itu, jika tak sengaja klik link phising, jangan panik dan langsung matikan sambungan internet sesegera mungkin, baik mobile data maupun WiFi. Dengan begitu, oknum nakal tak bisa beraksi lagi.
2. Menghapus data dan file mencurigakan
Setelah menonaktifkan mobile data, hapus cache, data, dan file mencurigakan di smartphone . Anda bisa membuka manager file, lalu cek apakah ada folder, data, atau file yang aneh atau tidak di sana. Jangan lupa restart smartphone untuk memastikan keamanannya.
3. Ganti kata sandi akun-akun penting
Segera ganti kata sandi akun-akun penting, seperti akun m-banking, e-wallet, dan sejenisnya. Jangan gunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, tanggal menikah, dan tanggal-tanggal penting lainnya. Angka-angka tersebut mudah sekali dilacak oleh oknum nakal. Selain itu, jangan gunakan kata sandi yang sama untuk semua akun karena sangat berisiko dibobol oknum nakal.
Penipuan online link phising makin marak dari waktu ke waktu, modus yang digunakan juga semakin licik. Penting bagi kita untuk mengetahui cara menghindari penipuan online link phising agar tak jadi korban selanjutnya. Pastikan untuk selalu berhati-hati dalam melangkah jika mendapatkan pesan mencurigakan dari nomor asing, apalagi yang berisi link.
Sebelum klik link-nya, pastikan Anda sudah mengikuti dua cara yang sudah diuraikan di atas. Lakukan upaya pencegahan lain, seperti rutin merestart handphone, rutin memperbarui software dan aplikasi, serta mengganti kata sandi akun perbankan secara berkal agar aman dari serangan malware.
Jangan lupa edukasi orang-orang di sekitar Anda, terutama orang tua dan anak-anak agar tak klik link sembarangan. Soalnya, oknum penipu biasanya mengincar pengguna smartphone yang masih awam dan mudah ditipu daya.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Author by: Hani ArifahKeuangan
Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa persen gaji yang ideal untuk di...Keuangan
Sangat penting bagi investor untuk memahami kinerja investasi sebelu...Keuangan
Dunia investasi memiliki sejumlah konsep, istilah dan fenomena yang ...Keuangan
Barangkali sejumlah investor pemula sempat mendengar istilah analisi...Keuangan
Salah satu indikator rasio yang ditampilkan dalam menerbitkan lapora...Keuangan
Pernahkah Anda mendengar istilah sekuritas? Sebagai seorang investor...Keuangan
Sebanyak 81 juta milenial di Indonesia dikabarkan belum memiliki rum...Keuangan
Sejak pandemi melanda dunia, berbagai instrumen investasi ikut terke...Keuangan
Investasi reksadana menjadi pilihan favorit banyak orang untuk menge...Keuangan
Apa itu aset tidur? Merujuk pada informasi yang termuat di laman res...