Investasi Digital Bibit dan Bareksa, Mana Yang Lebih Cuan?

Share:

Investasi Digital Bibit dan Bareksa, Mana Yang Lebih Cuan?

Keuangan   32   Update: 09/06/2024


Di era disrupsi teknologi dan informasi yang ditandai dengan proses transformasi digital menjadi fenomena perubahan yang tak dapat dihindarkan saat ini. Faktanya, hampir seluruh lini interaksi kehidupan seperti pendidikan, pemerintahan, dunia pekerjaan hingga sektor perekonomian, keuangan bahkan sarana investasi yang tak lagi dilakukan secara konvensional melainkan beralih ke mode digital. 

Tak diragukan, semangat digitalisasi tidak hanya memberikan dampak pada nilai efisiensi, juga kemudahan akses informasi dan sarana yang dapat dijangkau dari tempat yang berjauhan dengan mudah, cepat dan murah.

Salah satu sektor yang mendapat keuntungan dan kemudahan dari proses perkembangan digital saat ini adalah ekosistem investasi.

Investasi merupakan strategi pengelolaan keuangan dengan tujuan tujuan mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanam di masa depan. Biasanya investasi dilakukan agar sirkulasi keuangan berputar secara efektif untuk mendapatkan pasif income. 

Biasanya aktivitas transaksi investasi dilakukan dengan cara mengalokasikan sejumlah dana pada sejumlah instrumen investasi yang tersedia seperti Reksadana, Saham, Deposito maupun Obligasi. 

Tak lagi eksklusif, kini masyarakat dapat dengan mudah untuk melakukan investasi dari rumah dengan nominal investasi yang relatif terjangkau. Tak hanya itu, karena kemudahan teknologi juga masyarakat bisa dengan mudah mempelajari dulu bagaimana cara kerja dan resiko investasi via aplikasi digital. 

Seperti yang diketahui bahwa kegiatan investasi memberikan banyak manfaat meskipun kegiatan ini tidak terlepas dari sejumlah resiko. Investasi memberikan pasif income yang lumayan, berinvestasi dapat mengantisipasi terjadinya inflasi, serta dapat membentuk budaya atau kebiasaan yang baik dalam mengelola keuangan. 

Masyarakat dapat berinvestasi melalui sarana aplikasi atau media platform yang legal dan terpercaya yang sudah tersedia seperti diantaranya yakni Bibit dan Bareksa. 

Kedua aplikasi tersebut sudah banyak direkomendasikan banyak orang, selain karena sudah legal dan aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi pun cukup sederhana tapi lengkap. Sehingga para calon investor akan mudah mempelajari bagaimana cara kerja kedua aplikasi tersebut. 

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di salah satu aplikasi tersebut, maka pastikan untuk mengetahui plus-minus, kelebihan dan kekurangan serta resikonya. Oleh karena itu, berikut ini akan diulas mana yang lebih cuan antara aplikasi Bibit dengan Bareksa. 


Bibit: Keunggulan dan Kekurangan


Bibit Tumbuh Bersama merupakan perusahaan yang membangun aplikasi investasi online/digital yang bernama Bibit. Lewat aplikasi ini, pengguna atau investor dapat membeli dan menjual berbagai produk dan instrumen investasi seperti Reksadana Pasar Uang (RDPU), saham, obligasi, saham syariah, hingga Surat Berharga Negara (SBN).

Sebagai aplikasi investasi canggih di smartphone, Bibit berhasil menyita perhatian masyarakat luas atas inovasinya. Meskipun begitu masih banyak para calon investor yang belum tahu bagaimana cara kerja aplikasi tersebut dan apakah worth it dan menguntungkan sebagai sarana investasi terutama bagi investor pemula.


Keunggulan Investasi di Bibit


Dari informasi yang terdapat di internet, Bibit memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan jual-beli dan mengelola aset. Di aplikasi ini juga pengguna akan diberikan fasilitas untuk membeli, menjual dan melihat pertumbuhan aset dari produk reksadana yang dibeli.

Selain terdapat beragam fitur, aplikasi Bibit sangat direkomendasi untuk investor pemula. Rekomendasi tersebut didasarkan pada profil risiko yang sebelumnya telah diisi pengguna. Dari preferensi tersebut, melalui robot advisor Bibit dapat memilih produk investasi yang relevan dengan profil risiko pengguna, baik tujuan keuangan maupun target yang akan dicapai pengguna.

Secara keamanan/legalitas, pengguna tak perlu khawatir karena aplikasi ini sudah dijamin memiliki izin, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga dapat dipastikan aktivitas investasi berjalan dengan aman. 

Tak hanya keunggulan fitur, pengguna dimudahkan harga beli produk investasi yang terjangkau mulai dari Rp10.000 saja melalui berbagai M-Banking atau E-Wallet dapat melakukan transaksi dengan mudah.


Kekurangan Investasi di Bibit


Dalam aktivitas investasi, pengguna tidak hanya siap mendapatkan keuntungan tapi juga harus siap menerima resiko bahkan kerugian. Hal itu sering terjadi dalam dunia investasi akibat fluktuasinya nilai investasi yang tak selalu tetap. 

Begitupun dengan aplikasi digital investasi bernama Bibit. Bibit mengalami kekurangan salah satunya biaya transaksi yang cukup besar yakni antara Rp2.500 - Rp3.000 per transaksi. Jadi, apabila pengguna akan membeli reksadana pasar uang melalui metode pembayaran via bank (m-banking) akan dikenakan tarif admin sebesar biaya tersebut. 


Bareksa: Keunggulan dan Kekurangan


Seperti halnya Bibit, Bareksa merupakan salah satu aplikasi investasi digital lainnya yang memiliki tingkat popularitas dan jumlah pengguna yang cukup banyak di Indonesia. 

Dari website resminya, Bareksa merupakan marketplace finansial dan investasi terintegrasi pertama di Indonesia yang telah mendapatkan lisensi resmi sebagai Agen Penjual Reksa Dana dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sejak tahun 2016.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui aplikasi digital ini, sebagai pengguna baru pastikan untuk mengetahui keunggulan serta kelemahan dari aplikasi tersebut, apakah relevan dan worth it sebagai media investasi pengguna yang aman.


Keunggulan Investasi di Bareksa


Dari segi pembiayaan, Bareksa memberikan kemudahan bagi pengguna yang berencana ingin berinvestasi namun terkendala oleh modal dan literasi yang terbatas. Melalui Bareksa, mulai dari Rp10.000 pengguna sudah dapat membeli sejumlah produk reksadana pasar uang.

Selain itu terdapat beberapa keunggulan lain seperti tidak dibebankannya fee transaksi, dapat membeli sejumlah produk reksadana dalam satu akun, dan lengkapnya fitur yang terdapat dalam aplikasi yang dapat membantu pengguna memahami bagaimana cara kerja investasi digital melalui aplikasi Bareksa. 


Kekurangan Investasi di Bareksa


Dari informasi yang didapat dari ulasan di Apps Store, performa Bareksa masih mengalami beberapa kendala salah satunya soal akurasi dan validasi informasi pengguna. Beberapa user memberikan bintang 1-3 dengan berbagai alasan seperti perihal data dan banyak keluhan lainnya. 

Untuk meningkatkan mutu kinerja yang optimal, semestinya pihak Bareksa dapat memperbaiki dan membenahi setiap keluhan yang disampaikan pengguna baik dari ulasan Apps Store maupun di media lainnya. 

Demikian, berikut merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan investasi melalui aplikasi digital Bibit dan Bareksa yang dapat menjadi bahan pertimbangan pengguna dan calon investor ke depan. 

Author by: Yayang Nanda Budiman

Artikel terbaru


Keyword

Investasi Investasi Digital Bibit Bareksa Reksadana Saham Obligasi