Keuangan 56 Update: 05/06/2024
Ada banyak jenis reksa dana, salah satunya adalah Reksa Dana Syariah. Reksa dana syariah belakangan ini semakin dinimati, terutama oleh para investor yang memegang teguh prinsip-prinsip syariah. Reksa dana syariah menawarkan cara berinvestasi yang sesuai dengan nilai-nilai islam, bebas riba, judi dan spekulasi.
Banyak yang masih bingung apa perbedaan diantara jenis-jenis reksa dana yang ada, contohnya reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara detail tentang reksa dana syariah. Mulai dari pengertian, perbedaan, kelebihan dan kekurangan, serta cara investasi reksa dana syariah.
Apa itu reksa dana syariah? Reksa dana syariah adalah produk investasi yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah agama Islam. Uang yang diinvestasikan pada reksa dana jenis ini dikelola oleh manajer investasi ke instrumen keuangan yang halal, bebas dari riba, judi dan spekulasi.
Prinsip syariah dari reksa dana syariah ini diawasi oleh DNS atau Dewan Syariah Nasional untuk memastikan semua investasi yang dilakukan sesuai dengan hukum Islam yang berlaku. Jenis investasi ini cocok untuk Anda yang memegang teguh prinsip Islam dan ingin terbebas dari riba, judi, maupun spekulasi dalam pasar saham.
Sistem Pengelolaan Reksa Dana Syariah
Dalam sistem pengelolaannya, reksa dana menggunakan dua sistem muamalah, yaitu sistem wakalah dan mudharabah. Apa itu wakalah dan mudharabah? Berikut penjelasan dua sistem pengelolaan reksa dana syariah:
Sistem Wakalah
Wakalah adalah sistem pelimpahan kekuasaan ke pihak tertentu untuk melakukan jual beli atau transaksi atas nama pelimpah. Jadi, pemilik modal mempercayakan dana mereka ke MI atas nama pemilik modal. Sedangkan penerima dana harus amanah, bisa dipercaya dan bisa menjaga property pemodal dengan baik.
Sistem Mudharabah
Mudharabah adalah sistem pembagian keuntungan pemilik modal dengan manajer investasi dengan kekuatan tawar yang seimbang. Disini tidak ada deadline keuntungan bisa dicapai, jika terjadi penurunan, kedua belah pihak tidak menanggung resiko tersebut. Namun, manajer investasi harus mengusahakan perbaikan nilai, sedangkan pemilik modal harus sabar menunggu.
Apa perbedaan reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional? Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya bahwa terdapat perbedaan antara keduanya. Nah, berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara reksa dana syariah dengan konvensional:
Akad Syariah: Reksa dana syariah menggunakan akad-akad syariah seperti wakalah, sementara reksa dana konvensional tidak terikat pada akad syariah.
Instrumen Investasi: Reksa dana syariah hanya berinvestasi pada instrumen yang halal sesuai dengan prinsip syariah Islam, sedangkan reksa dana konvensional bisa berinvestasi pada semua jenis instrumen keuangan, termasuk yang tidak halal.
Pengawasan: Reksa dana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sedangkan reksa dana konvensional hanya diawasi OJK.
Kinerja: Kinerja reksa dana syariah bisa terbatas karena pilihan instrumen yang lebih sedikit, sedangkan reksa dana konvensional memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam memilih instrumen investasi.
Ada beberapa kelebihan yang bisa Anda dapat dari berinvestasi di reksa dana syariah, apa saja itu? Berikut kelebihan investasi reksa dana syariah:
Kehalalan Terjamin: Reksa dana syariah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) untuk memastikan bahwa semua investasi yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah Islam.
Hati Menjadi Tenang: Investor yang memegang prinsip syariah merasa lebih tenang karena investasi mereka bebas dari riba dan unsur haram lainnya.
Transparansi: Manajer investasi dari reksa dana syariah biasanya memberikan laporan yang jelas dan transparan tentang bagaimana dan dimana dana diinvestasikan.
Selain kekurangan, reksa dana jenis ini juga memiliki beberapa kekurangan yang harus Anda pertimbangkan. Berikut kekurangan reksa dana syariah:
Pilihan Instrumen Terbatas: Karena hanya berinvestasi pada instrumen yang halal, pilihan investasi pada reksa dana syariah lebih terbatas dibandingkan dengan reksa dana konvensional.
Potensi Imbal Hasil Terbatas: Pada momen tertentu, imbal hasil reksa dana syariah bisa lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana konvensional karena keterbatasan pilihan instrumen.
Biaya Pengelolaan: Beberapa reksa dana syariah mungkin memiliki biaya pengelolaan yang lebih tinggi karena adanya pengawasan tambahan dari DPS.
Untuk Anda yang sudah paham tentang reksa dana syariah dan yakin berinvestasi di reksa dana jenis ini. Bagi Anda yang masih belum paham cara investasinya, berikut langkah-langkah cara investasi reksa dana syariah:
Pilih Platform Investasi: Langkah pertama, pilih sekuritas, bank atau platform investasi yang menawarkan produk reksa dana syariah. Contohnya seperti Bareksa, Pina, Makmur, dan masih banyak lagi, Anda bisa riset atau cari sendiri.
Pilih Jenis Reksa Dana: Ada beberapa jenis reksa dana syariah yang bisa dipilih, mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Silahkan pilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi serta profil risiko Anda.
Baca Prospektus: Prospektus ini berisikan informasi penting mengenai reksa dana, termasuk strategi investasi, risiko dan biayanya. Jadi, pastikan untuk membaca prospektus dengan tliti dan saksama.
Isi Formulir Aplikasi: Berikutnya, silahkan isi formulir aplikasi yang disediakan untuk melakukan pembelian reksa dana. Beberapa aplikasi biasanya sudah terintegrasi datanya, jadi proses pengisian bisa lebih cepat.
Transfer Dana: Terakhir, lakukan transfer dana sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh perusahaan sekuritas atau platform yang Anda gunakan.
Reksa dana syariah menawarkan keuntungan untuk mereka yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip serta syariah Islam. Investasi dana syariah terjamin kehalalannya karena diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN).
Namun meskipun begitu, sebaiknya Anda memahami kelebihan serta kekurangan dari reksa dana syariah sebelum memutuskan untuk benar-benar berinvestasi. Reksa dana syariah ini lebih cocok untuk mereka yang mengutamakan prinsip halal dalam investasi, meskipun pilihan instrumen dan potensi keuntungan terbatas.
Apapun jenis reksa dana yang dipilih, pastikan memahami sepenuhnya investasi yang Anda lakukan dan bagaimana investasi tersebut sesuai dengan tujuan keuangan serta kemampuan Anda. Lakukan konsultasi dengan perencana keuangan professional jika memang diperlukan.
Investasi dipasar modal saham, reksa dana, obligasi wajib paham akan resiko untung rugi karena harga bisa naik, turun bahkan saham dibekukan sehingga saham tidak bisa di jual, perlu memastikan analisa, pengalaman memililih perusahaan kinerja, performa terbaik, sebelum memutuskan investasi membeli saham sehingga tidak terjadi kerugian dikemudian hari.
Fundamental, whitepaper, isu perusahaan, direksi, kondisi pegawai menjadi pertimbangan dalam memilih saham perusahaan karena nama besar saja tidak cukup.
Rekomendasi terbaik jika memilih saham jenis Blue Chip karena sudah teruji oleh waktu dan bisnis ini dijalankan secara sehat memiliki komitmen jangka panjang, namun demikian semua jenis investasi saham tetap memiliki resiko untung rugi.
Author by: Mochamad Alif PrayogoKeuangan
Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa persen gaji yang ideal untuk di...Keuangan
Sangat penting bagi investor untuk memahami kinerja investasi sebelu...Keuangan
Dunia investasi memiliki sejumlah konsep, istilah dan fenomena yang ...Keuangan
Barangkali sejumlah investor pemula sempat mendengar istilah analisi...Keuangan
Salah satu indikator rasio yang ditampilkan dalam menerbitkan lapora...Keuangan
Pernahkah Anda mendengar istilah sekuritas? Sebagai seorang investor...Keuangan
Sebanyak 81 juta milenial di Indonesia dikabarkan belum memiliki rum...Keuangan
Sejak pandemi melanda dunia, berbagai instrumen investasi ikut terke...Keuangan
Investasi reksadana menjadi pilihan favorit banyak orang untuk menge...Keuangan
Apa itu aset tidur? Merujuk pada informasi yang termuat di laman res...