Peluang Usaha Pecel Lele, Kuliner Kaki Lima yang Selalu Ramai

Share:

Peluang Usaha Pecel Lele, Kuliner Kaki Lima yang Selalu Ramai

Bisnis   28   Update: 20/06/2024


Pecel lele sudah menjadi incaran masyarakat saat ini. Faktanya, pecel lele sendiri telah menjadi salah satu makanan yang banyak disukai masyarakat, walaupun hanya berbentuk warung bertenda atau menggunakan terpal di pinggir jalan.

Ini membuat usaha pecel lele dipercaya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan untuk saat ini.

Jika Anda tertarik untuk membuka usaha pecel lele, berikut peluang, usaha, dan tips memulai usaha tersebut. Yuk, simak!


Peluang Usaha Pecel Lele

Sebelum mengetahui tips memulai usaha pecel lele, alangkah baiknya Anda mengetahui kenapa usaha ini layak Anda coba.

Berikut merupakan peluang-peluang yang Anda dapatkan jika membuka usaha pecel lele:

Menu Favorit Masyarakat Indonesia

Pecel lele merupakan salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.

Rasanya yang lezat, harganya yang terjangkau, dan mudah ditemukan menjadikannya pilihan yang menarik untuk makan siang, makan malam, atau bahkan camilan.

Popularitas pecel lele yang tinggi ini membuka peluang besar bagi Anda untuk meraih keuntungan dengan membuka usaha pecel lele.

Bahan Baku Mudah Ditemukan

Bahan baku utama pecel lele, yaitu lele, mudah ditemukan di berbagai pasar tradisional maupun supermarket. Selain itu, bahan baku lainnya seperti tepung bumbu, minyak goreng, dan bumbu-bumbu dapur juga mudah didapatkan dan relatif murah.

Hal ini memungkinkan Anda untuk memulai usaha dengan modal yang tidak terlalu besar. Jika Anda ingin melakukan variasi bahan, Anda juga dapat menemukannya dengan harga terjangkau, seperti ayam atau bebek.

Tidak Memerlukan Banyak Pekerja

Usaha pecel lele dapat dimulai dan dijalankan dengan sedikit tenaga kerja. Anda dapat memulainya sendiri atau dibantu oleh satu atau dua orang karyawan.

Hal ini membantu Anda menghemat biaya operasional dan meningkatkan keuntungan. Dengan skala operasional yang fleksibel, Anda dapat menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dengan permintaan pasar dan kapasitas produksi Anda.

Selain itu, dengan sedikit karyawan, Anda dapat memberikan pelatihan yang lebih intensif dan fokus pada pengembangan keterampilan, meningkatkan kualitas produk, dan pelayanan kepada pelanggan.


Risiko Usaha Pecel Lele


Bahan Baku Fluktuatif

Harga lele dan bahan baku lain di pasaran dapat mengalami fluktuasi, naik turun tergantung musim, panen, dan permintaan. Hal ini dapat mempengaruhi keuntungan usaha.

Ketika harga lele naik, keuntungan pengusaha bisa berkurang karena harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk bahan baku. Sebaliknya, ketika harga lele turun, pengusaha dapat menikmati keuntungan yang lebih besar.

Oleh karena itu, pengusaha perlu memiliki strategi untuk menyiasati fluktuasi harga bahan baku, seperti mencari alternatif pemasok lele, menyesuaikan harga jual, atau melakukan promosi.

Bahan Baku Mudah Basi

Risiko usaha pecel lele terletak di bahan bakunya. Lele ataupun ayam merupakan bahan baku yang mudah busuk dan harus disimpan dengan benar agar tidak basi. Jika bahan baku basi, pengusaha akan mengalami kerugian karena tidak dapat diolah dan dijual.

Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan modal dan pelanggan. Oleh karena itu, pengusaha perlu berhati-hati dalam penyimpanan dan pengolahan bahan baku lele dan ayam.

Pastikan bahan baku yang mudah basi disimpan di tempat yang dingin dan bersih, serta diolah dengan cepat dan higienis.

Kompetisi yang Cukup Tinggi

Usaha pecel lele merupakan usaha yang cukup populer dan banyak diminati. Hal ini menyebabkan banyaknya penjual pecel lele di pasaran, sehingga meningkatkan persaingan antar pengusaha.

Persaingan yang tinggi ini dapat membuat usaha pecel lele menjadi lebih sulit untuk berkembang. Oleh karena itu, pengusaha perlu memiliki strategi diferensiasi untuk menarik pelanggan, seperti menawarkan menu yang unik, layanan yang baik, atau lokasi yang strategis.

Pengusaha juga perlu melakukan strategi pemasaran yang efektif untuk bersaing dengan kompetitor.

Masalah Perizinan Tempat Jualan

Membuka usaha pecel lele membutuhkan izin usaha dari pemerintah setempat. Mengurus izin usaha ini membutuhkan waktu, biaya, dan terkadang prosesnya rumit.

Jika pengusaha tidak memiliki izin usaha, mereka berisiko terkena sanksi dari pemerintah. Oleh karena itu, pengusaha perlu memahami regulasi setempat terkait perizinan usaha dan mengurus izin usaha dengan benar.

Risiko Terkena Pungli

Dalam menjalankan usahanya, usaha pecel lele mungkin berisiko terkena pungutan liar (pungli) dari oknum-oknum tertentu. Pungli ini dapat membebani biaya operasional usaha dan membuat keuntungan pengusaha berkurang.

Oleh karena itu, pengusaha perlu mengetahui regulasi terkait pungli dan berani untuk menolak pungli. Pengusaha juga dapat melaporkan pungli kepada pihak berwenang agar tercipta iklim usaha yang kondusif.

Modal Usaha Cukup Besar

Membuka usaha pecel lele membutuhkan modal yang cukup besar untuk biaya sewa tempat, peralatan masak, bahan baku, dan karyawan. Hal ini dapat menjadi kendala bagi pengusaha yang ingin memulai usaha pecel lele.

Oleh karena itu, pengusaha perlu melakukan perencanaan keuangan yang matang sebelum memulai usaha. Pengusaha dapat mencari alternatif pendanaan seperti pinjaman bank, investor, atau crowdfunding untuk membantu mereka mendapatkan modal usaha.

Penjualan Bergantung Pada Cuaca

Usaha pecel lele dapat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca buruk seperti hujan deras atau panas terik dapat menurunkan minat pembeli untuk makan di luar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penjualan dan keuntungan pengusaha.

Oleh karena itu, pengusaha perlu memiliki strategi untuk mengantisipasi cuaca buruk, seperti menyediakan tempat duduk yang nyaman dan layanan pesan antar. Pengusaha juga dapat melakukan diversifikasi menu dengan menawarkan menu lain yang lebih cocok untuk cuaca tertentu. 


3. Tips dan Cara Memulai Usaha Pecel Lele


Pilih Lokasi Jualan yang Strategis

Lokasi jualan yang strategis merupakan kunci utama dalam menarik pelanggan dalam usaha pecel lele. Pilihlah lokasi yang ramai dilalui orang, seperti di dekat jalan raya, perkantoran, area pemukiman padat penduduk, atau tempat wisata kuliner.

Pastikan lokasi tersebut mudah diakses dan memiliki area parkir yang cukup untuk memudahkan pelanggan yang datang dengan kendaraan. Lakukan survei kecil untuk mengetahui tingkat keramaian dan potensi pasar di lokasi tersebut.

Perhatikan juga keberadaan pesaing di sekitar lokasi. Pilihlah lokasi yang tidak terlalu banyak pesaing agar peluang Anda untuk sukses lebih besar.

 Utamakan Kualitas Makanan

Kualitas makanan adalah faktor penentu yang akan membuat pelanggan kembali lagi ke usaha pecel lele Anda. Gunakan bahan baku yang segar dan berkualitas, seperti lele yang masih hidup dan bumbu-bumbu yang fresh.

Anda bisa mendapatkan kualitas lele yang segar dan berkualitas langsung dari pengusaha ternak lele. Pastikan lele diolah dengan benar dan higienis agar menghasilkan rasa yang lezat dan aman untuk dikonsumsi.

Lakukan riset dan eksperimen untuk menemukan resep bumbu yang khas dan lezat. Sajikan pecel lele dengan porsi yang sesuai dan tata letak yang menarik.

Perhatikan juga kebersihan dan kerapian tempat pengolahan makanan agar pelanggan merasa yakin dengan kualitas makanan yang Anda jual.

Perhatikan Kebersihan Tempat Jualan

Tempat jualan yang bersih dan nyaman akan membuat pelanggan betah untuk makan di tempat Anda. Jaga kebersihan meja dan kursi, area makan, dan dapur.

Pastikan toilet juga bersih dan nyaman digunakan. Ciptakan suasana yang menyenangkan dengan dekorasi yang menarik dan musik yang tidak terlalu keras. Perhatikan juga pencahayaan agar tempat jualan Anda terlihat terang dan menarik.

Kebersihan dan kerapian tempat jualan merupakan cerminan dari profesionalitas Anda dalam menjalankan usaha.

 Lakukan Inovasi

Inovasi adalah kunci untuk tetap eksis di tengah persaingan yang ketat. Jangan hanya menawarkan menu pecel lele yang biasa-biasa saja.

Cobalah untuk berinovasi dengan menghadirkan menu yang variatif, seperti pecel ayam. Anda juga dapat menawarkan menu pendamping yang menarik, seperti nasi goreng, lalapan, dan sambal terasi.

Selain itu, tawarkan promo dan diskon menarik untuk menarik pelanggan baru dan menjaga pelanggan lama.

Pilih Waktu Berjualan yang Tepat

Waktu berjualan yang tepat akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak pelanggan. Pilihlah waktu saat banyak orang mencari makan, seperti saat makan siang dan makan malam.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk membuka warung pecel lele di malam hari untuk menyasar pelanggan yang ingin makan malam atau camilan.

Perhatikan juga jam buka dan tutup usaha pecel lele Anda agar sesuai dengan target pasar dan kondisi di lokasi.

Pelayanan yang Baik

Pelayanan yang baik dan ramah akan membuat pelanggan merasa dihargai dan ingin kembali lagi ke tempat Anda. Layani pelanggan dengan senyuman dan keramahan.

Pastikan Anda memahami kebutuhan pelanggan dan dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan mereka. Sajikan makanan dengan cepat agar pelanggan tidak menunggu terlalu lama.

Sikap ramah dan pelayanan yang cepat akan memberikan kesan positif terhadap usaha pecel lele Anda dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Harga Kompetitif

Harga yang kompetitif akan membantu Anda menarik pelanggan dan bersaing dengan usaha pecel lele lainnya. Lakukan riset untuk mengetahui harga pecel lele di pasaran. Pastikan Anda menawarkan harga yang sesuai dengan kualitas makanan dan layanan yang Anda berikan.

Jangan terlalu mahal agar pelanggan tidak merasa keberatan, namun jangan terlalu murah agar Anda tetap mendapatkan keuntungan. Tawarkan porsi yang sesuai dengan harga agar pelanggan merasa mendapatkan nilai yang sepadan.

Berjualan di Aplikasi Online

Di era digital ini, berjualan di aplikasi online merupakan strategi yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Daftarkan warung pecel lele Anda di aplikasi online seperti Gojek, Grabfood, dan Shopeefood.

Tawarkan promo dan diskon khusus untuk pelanggan yang pesan di aplikasi online agar menarik minat mereka untuk memesan pecel lele di tempat Anda.

Pastikan Anda menjaga kualitas makanan dan layanan untuk pelanggan online agar reputasi usaha pecel lele Anda tetap terjaga dan penjualan online dapat meningkat.


Estimasi Modal dan Keuntungan Usaha Pecel Lele

Jika Anda tetap tertarik membuka usaha pecel lele, Anda perlu mengetahui estimasi modal dan keuntungannya. Berikut contoh rincian modal usaha pecel lele:

Perhitungan Modal Usaha Pecel Lele

Modal Awal Usaha Pecel Lele

Persiapan tempat usaha (tenda, kursi, meja, gerobak, dan lain-lain): Rp 6.000.000

Peralatan memasak: Rp 900.000

Perlengkapan makan, minum, tisu, dan lain-lain: Rp 250.000

Total Modal Awal: Rp 6.000.000 + Rp 900.000 + Rp 250.000 = Rp 7.150.000

Biaya Operasional

Bahan Baku (beras, lele, sayur lalapan, dan lain-lain): Rp 1.200.000

Sewa tempat: Rp 300.000

Gaji pekerja (jika ada): Rp 600.000 (jika hanya satu orang)

Biaya transportasi: Rp 400.000

Listrik dan lain-lain: Rp 400.000

Total Biaya Operasional: Rp 1.200.000 + Rp 300.000 + Rp 600.000 + Rp 400.000 + Rp 400.000 = Rp 2.900.000

Modal Usaha Pecel Lele:

Total Modal Awal + Total Biaya Operasional = Rp 7.150.000 + Rp 2.900.000 = Rp 10.050.000


Omzet Usaha Pecel Lele

Omzet Penjualan: Rp 200.000/hari x 30 hari (1 bulan) = Rp 6.000.000

Perkiraan Omzet per bulan usaha pecel lele:

Potensi Pendapatan - Biaya Operasional

= Rp 6.000.000 - Rp 2.900.000

= Rp 3.100.000


Bagaimana teman-teman tertarik untuk mengambil peluang usaha ini?? Usaha kuliner memang selalu menjadi lahan basah yang menjanjikan asal tau trik marketingnya cuan nya bisa jutaan.

Semoga artikel ini menginspirasi kamu ya !

Author by: Rizky Puspitasari

Artikel terbaru


Keyword

Buka usaha pecel lele bisnis kuliner pecel lele tips buka usaha pecel lele modal usaha pecel lele keuntungan kuliner pecel lele omset jualan pecel lele