Cara Budidaya Lobster Air Tawar

Share:

Cara Budidaya Lobster Air Tawar

Bisnis   29   Update: 12/06/2024


Lobster merupakan salah satu jenis hewan krustasea dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi, serta menjadi salah satu bahan makanan yang digemari oleh pecinta seafood.

Pada awalnya lobster merupakan makanan untuk orang miskin yang berada di Maine, Massachusetts dan dijuluki sebagai kecoa laut, karena jumlahnya yang banyak dan tersebar di pinggiran laut Massachusetts.

Pada sekitar abad ke 16 jumlah lobster meningkat di Amerika Utara, sehingga menjadikan lobster sebagai makanan sehari-hari.

Jumlah lobster yang terus meningkat tersebut menjadikan lobster memiliki harga yang rendah, sehingga dijadikan sebagai pupuk hingga umpan untuk memancing

Kemudian baru pada pertengahan 1800-an lobster yang melimpah di Amerika Tengah tersebut dikalengkan dan dikirim ke negara lain.

Hingga turis datang untuk mencari dan menyantap daging lobster segar, sehingga lobster kemudian menjadi primadona dan memiliki harga yang tinggi.

Di Indonesia sendiri, lobster merupakan salah satu bahan makanan yang biasanya dibeli oleh orang-orang dari kalangan atas.

Karena harganya yang mahal lobster menarik perhatian pembudidaya untuk dibudidayakan dan kemudian dijual, sehingga dapat meraup keuntungan melalui budidaya lobster tersebut.

Apabila Anda tertarik untuk bisnis membudidayakan lobster berikut beberapa jenis lobster yang dapat Anda budidayakan dan bagaimana cara membudidayakannya.


Jenis-Jenis Lobster 

1. Lobster Mutiara

Lobster mutiara dengan nama latin Panulirus Ornatus merupakan salah satu jenis lobster yang digemari oleh masyarakat Indonesia.

Daging lobster mutiara memiliki karakteristik yang lembut, sehingga digemari oleh para pecinta seafood.

Tubuh lobster mutiara memiliki ciri khas yaitu berwarna hijau kebiruan dengan corak totol-totol putih yang terlihat seperti mutiara.

Harga dari lobster mutiara sendiri bisa mencapai Rp 1.000.000 per kilogramnya, sedangkan lobster dengan berat 1,2 kg hingga 1,4 kg dapat mencapai Rp 5.000.000 per kilogramnya.

2. Lobster Bambu

Lobster bambu biasa dijuluki dengan nama udang pantung, udang bireng atau lobster hijau pasir ini memiliki nama ilmiah Panulirus versicolor.

Lobster bambu memiliki warna dasar hijau dengan sedikit warna coklat. Ekornya berbentuk seperti kipas yang fleksibel dan memiliki ukuran tubuh hingga 31 cm.

Lobster mutiara dengan lobster bambu sekilas terlihat mirip, namun Anda dapat membedakan melalui motif pada tubuh lobster, yaitu garis putih pada sepanjang bagian kaki lobster bambu.

Harga dari lobster bambu ini dapat mencapai sekitar Rp 750.000 hingga Rp 1,2 juta per kilogramnya.

Selain itu lobster bambu pertama kali ditemukan oleh Linnaeus pada tahun 1758 dan merupakan salah satu jenis lobster dari Indonesia yang memiliki harga cukup tinggi

3. Lobster Pakistan

Lobster satu banyak ditemui di daerah perairan Jawa Timur seperti Lamongan serta Sumenep. Lobster Pakistan atau Panulirus Polyphagus dan pertama kali ditemukan pada tahun 1793 oleh Herbst. Lobster Pakistan biasa disebut sebagai udang rarak.

Udang rarak atau lobster Pakistan memiliki badan berwarna hijau muda dengan suri karapas yang berwarna kuning kecoklatan pada bagian ujungnya. Panjang lobster Pakistan dapat mencapai 40 cm.

Lobster Pakistan hidup di perairan laut dangkal dan harga per kilogramnya dibanderol mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 700.000. Lobster ini juga cukup populer untuk masyarakat Indonesia yang menyukai seafood.

4. Lobster Pasir

Memiliki nama ilmiah Panulirus Homarus, lobster pasir dapat Anda temui di perairan Indonesia serta wilayah Pasifik Selatan.

Lobster pasir memiliki ketahanan bertahan hidup yang cukup baik, karena tinggal di perairan dengan karakter yang berpasir serta memiliki ombak besar.

Lobster pasir pertama kali ditemukan pada tahun 1804 oleh Latreille serta biasa disebut sebagai lobster hijau atau lobster bambu hijau. Lobster pasir memiliki antena pada bagian kara[as dengan cangkang keras untuk melindungi bagian dalam tubuhnya.

Badan lobster pasir dewasa memiliki warna dasar hijau muda atau kebiruan sedangkan lobster pasir muda memiliki badan berwarna kebiruan atau ungu.

Lobster pasir dapat tumbuh dengan panjang badan mencapai 40 cm dan memiliki kaki berwarna biru dengan garis putih.

Satu kilogram lobster pasir dibandrol dengan harga Rp 700.000 dalam kondisi hidup dan keadaan segar.

5. Lobster Kipas

Memiliki nama ilmiah Thenus orientalis, lobster kipas memiliki habitat di terumbu karang dan mempunyai karapas yang cukup keras serta dapat tumbuh hingga 25 cm.

dibandingkan lobster lain, lobster kipas memiliki ciri khas pada kerapasnya yang lebar dan berbentuk kipas dan mudah dikenali.

Harganya sendiri sekitar Rp 115.000 per 200 gr nya.

6. Lobster Batu

Lobster ini pertama kali ditemukan pada tahun 1791 oleh Olivier, dengan nama ilmiah Panulirus penicillatus atau biasa disebut sebagai udang jaka, udang batu maupun lobster bambu bintik.

Lobster batu memiliki tubuh yang berwarna dasar hijau muda atau hijau kecoklatan dan memiliki kaki yang berwarna putih pucat yang memanjang pada setiap ruas kaki lobster.

Harga lobster batu cukup tinggi, per kilogramnya lobster batu dibandrol dengan harga Rp 650.000

7. Lobster Batik

Lobster batik memiliki corak yang terlihat seperti motif batik, warna dasar badan lobster batik coklat gelap serta memiliki bintik kecil berwarna putih.

Antena dari lobster batik berwarna ungu dengan bintik-bintik berwarna hitam, sedangkan kaki lobster batik berwarna hitam dan ekornya berwarna orange.

Lobster batik mudah ditemukan di pantai selatan pulau Jawa. Penemu lobster ini adalah Von Martens yang berhasil menemukan lobster batik pada tahun 1872 dan sayangnya, hingga saat ini informasi mengenai lobster batik sangatlah sedikit, karena sulit ditemukan serta hanya menjadi konsumsi lokal saja.

Lobster batik dapat tumbuh hingga berukuran 25 cm. harganya sendiri mulai dari Rp 800.000 hingga Rp 900.000 per kilogramnya


Ketujuh jenis lobster tersebut dapat Anda temukan di Indonesia serta umum dibudidayakan.

Selain itu jenis-jenis lobster yang ada di Indonesia memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran apabila Anda berhasil membudidayakan lobster dengan baik.

Agar Anda dapat membudidayakan lobster tersebut, Anda dapat menyimak beberapa cara yang telah penulis rangkum untuk Anda.

Lobster air tawar merupakan salah satu makanan yang mempunyai cita rasa yang tinggi. Banyak orang yang menganggap menu lobster adalah menu makanan yang wah sehingga lobster memiliki harga jual yang istimewa.

Tak jarang orang rela merogoh kocek untuk bisa menikmati kelezatan lobster. Hal ini bisa dijadikan peluang usaha bahkan bagi pemula sekalipun.

Indonesia memiliki iklim tropis dua musim, tentunya sangat cocok untuk budi daya lobster air tawar. Bisa dikatakan budi daya lobster air tawar lebih mudah ketimbang jenis udang air tawar lainnya.

Lahan pemeliharaannya pun tak memakan banyak tempat, bisa menggunakan akuarium ataupun kolam semen yang ukurannya bisa kita sesuaikan dengan lahan yang kita miliki.


Cara Budidayakan Lobster Air Tawar


1. Membedakan jenis kelamin indukan lobster

Sebelum memilih indukan lobster, Anda perlu mengetahui bagaimana cara membedakan indukan jantan dan betina.

Mengetahui perbedaan jenis kelamin pada lobster akan mempermudah Anda untuk melakukan pembibitan, sehingga proses budidaya akan terus berlanjut dan tidak berhenti pada panen pertama saja.

Anda dapat membedakan jenis kelamin lobster melalui warna capitnya. Warna capit dari lobster jantan berwarna merah menyala dan terlihat lebih banyak dibandingkan lobster betina. Selain itu lobster betina memiliki capit berwarna hitam dengan sedikit corak merah.

Selain melalui warna capitnya, Anda dapat membedakan jenis kelamin lobster melalui ukurannya. Ukuran lobster betina lebih besar dibandingkan dengan lobster jantan.


2. Memilih induk yang berkualitas

Setelah mengetahui dan bisa membedakan jenis kelamin lobster, langkah selanjutnya Anda dapat memilih indukan lobster yang berkualitas agar menghasilkan anakan lobster yang berkualitas pula.

Anda dapat memilih indukan yang memiliki warna cerah, segar dan berusia minimal 6 bulan.

Ukuran kepala indukan betina lebih kecil daripada ukuran badannya serta memiliki berat sekitar 64,73 gr.

Lobster betina yang baik dapat Anda kenali melalui alat kelamin yang normal yaitu terlihat lubang pada pangkal kaki ketiganya.

Sedangkan indukan jantan yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Memiliki ukuran kepala lebih besar dibanding badannya dengan berat badan sekitar 62,79 gr serta memiliki capit dengan garis merah dan berusia minimal 6 bulan.

Anda dapat mengetahui bahwa lobster jantan siap dikawinkan apabila terdapat bercak merah pada capit luar.

3. Menyediakan tempat untuk budidaya

Anda perlu menyediakan tempat budidaya lobster, dapat berupa kolam tanah, kolam terpal dan lain sebagainya.

Namun sebagai peternak pemula, lebih baik Anda menggunakan kolam tanah, karena biaya yang dikeluarkan tidaklah mahal dan banyak serta mudah untuk dibuat.

Untuk kolam tanah budidaya lobster Anda perlu melakukan persiapan seperti membersihkan serta mengeringkan dan besar kolam minimal berukuran 1 x 0,5 x 25 cm untuk kolam pembenihan dengan jumlah benih maksimal 1000 ekor.

Sedangkan kolam untuk indukan lobster dapat berukuran 200 x 200 x 50 cm. Selain ukuran, Anda sebaiknya memperhatikan lokasi kolam, yaitu kolam perlu dibangun di tempat sejuk.

Setelah pembuatan kolam selesai serta benih siap ditaruh dalam kolam tersebut, Anda perlu melakukan perawatan terhadap kolam dengan cara menguras air setiap 2 hingga 3 hari sekali untuk menjaga kualitas air, kemudian Anda perlu memastikan kualitas air seperti oksigen, kekeruhan air dan lain sebagainya.

4. Mengawinkan indukan lobster jantan serta betina

Setelah tempat untuk budidaya siap serta indukan jantan dan betina siap untuk dikawinkan Anda dapat memulai proses pemijahan atau perkawinan.

Untuk melakukan proses pengawinan, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini.

A. Mempersiapkan tempat pemijahan

Anda dapat menaruh 1 hingga 2 ekor induk jantan dengan 3 ekor induk betina. Kepadatan tebar untuk pemijahan dapat Anda atur sesuai dengan 3-5 ekor per m2. Anda juga dapat menaruh 50 gr / m2 GDM granule same serta 6 gr / m2 GDM black bos dengan cara ditebar rata dan dilarutkan terlebih dahulu lalu disiram ke dalam kolam.

B. Proses memijah lobster

Anda dapat memulai proses pemijahan dengan menggabungkan 1-2 jantan dengan 3 ekor betina. Siapkanlah shelter yang sesuai dengan ukuran lobster betina dan mengisi kolam dengan ketinggian sekitar 30 cm dan bersuhu 23 – 29 derajat celcius.

Selama proses pemijahan Anda dapat memberi makan sebanyak 2 kali sehari sebanyak 3?ri total biomass dalam sehari.

Anda dapat menunggu prose pemijahan selama 2 hingga 3 minggu, apabila berhasil Anda akan melihat indukan lobster betina bertelur. Apabila betina telah bertelur segeralah pindahkan induk betina ke tempat lain.

C. Menetaskan telur lobster

Setelah induk betina bertelur, Anda perlu memindahkan induk betina bersamaan dengan tempat persembunyian nya dan dilakukan dengan hati-hati. Anda dapat menaruh induk bertelur dan telur dengan jarak maksimal 150 m.

Proses pengeraman telur sebaiknya dilakukan dalam bak dan terjadi selama 3 – 5 minggu. Selama 5 minggu tersebut telur akan perlahan menetas.

Pada minggu pertama telur lobster berbentuk bulat dan berwarna kuning, lalu pada minggu kedua telur akan menampakan warna coklat sedikit hitam dan mulai terlihat bagian tubuh benih lobster.

Setelah satu bulan bentuk tubuh lobster akan terbentuk sempurna, kemudian pada hari keempat benih akan terlepas dari tubuh induknya,

5. Membesarkan lobster

Setelah proses pemijahan selesai, tahap selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah merawat lobster serta membesarkan ukuran lobster.

Anda dapat memilih dua acara dengan memilih media pembesaran lobster dengan akuarium atau kolam terbuka.

Baik menggunakan akuarium maupun kolam terbuka, Anda perlu membersihkan serta mengeringkan media untuk membesarkan bibit lobster.

Selain itu Anda perlu memastikan bahwa tidak ada zat beracun yang mengkontaminasi tempat pembesaran lobster. Apabila terdapat zat beracun yang mengkontaminasi kolam, lobster Anda dapat terserang penyakit, menyebabkan kecacatan bahkan lobster mati.

Anda perlu memperhatikan pH air yaitu berada di sekitar 7 hingga 8, dan oksigen dengan kadar 4 ppm serta suhu air minimal 26 derajat celcius hingga 30 derajat celcius.

Anda dapat mengikuti detail cara untuk membesarkan lobster seperti berikut ini.

A. Menggunakan media kolam

Cara perawatan pertama adalah apabila Anda memilih untuk menggunakan media kolam, baik kolam tanah, kolam terpal maupun kolam semen.

Anda perlu mengisi air pada kolam lobster seminggu sebelum waktu pelepasan bibit. Untuk media kolam, Anda dapat memilih bibit lobster yang berukuran 1 hingga 2 inchi, selain itu Anda perlu memasang aerator atau kincir sebagai salah satu sumber oksigen. Lobster yang dibudidayakan dalam kolam dapat tumbuh dan berkembang hingga 10 sampai 12 kg per ekor.

B. Menggunakan media akuarium

Untuk membesarkan lobster dengan media akuarium, Anda perlu menggunakan akuarium dengan ukuran 100 x 50 x 30 cm, ukuran akuarium tersebut dapat menampung lobster dengan 3 indukan.

Anda perlu memerhatikan jumlah air dengan tinggi mencapai 15 – 20 cm dari dasar akuarium agar pertumbuhan lobster dapat maksimal.

C. Memberi pakan lobster

Setelah proses pembuahan serta pertumbuhan Anda perlu memberikan pakan lobster rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

Untuk lobster air tawar Anda dapat memberikan jagung basah yang telah diparut, ketela pohon yang telah diparut serta sayuran.

Apabila Anda ingin memberikan lobster pakan pelet, maka Anda perlu memberikan pelet yang berkualitas dan melihat gizi pelet untuk pakan lobster.

Selain itu apabila Anda memilih membesarkan lobster dengan kolam tanah Anda dapat menumbuhkan pakan alami, seperti plankton dan tumbuh-tumbuhan yang ada di kolam.

Untuk bayi lobster, Anda perlu membedakan jenis pakan nya. Jangan memberikan sayur atau umbi seperti memberi pakan pada lobster dewasa, karena lobster bayi masih susah mencerna makanan tersebut.

Anda dapat memberikan cacing sutra maupun cacing beku sebanyak 25% pada pagi hari dan 75% pada sore hari. Presentasi pemberian pakan tersebut dapat Anda sesuaikan dengan berat anakan lobster.

D. Merawat lobster

Langkah terakhir adalah melakukan perawatan terhadap lobster hingga masa panen.

Anda perlu memastikan perawatan lobster seperti mengendalikan hama. Hama dapat menyerang lobster, terutama hama tumbuhan air yang biasa berkembang biak ketika musim panen.

Untuk mengendalikan hama dari lobster, Anda perlu memastikan tempat untuk budidaya lobster selalu bersih dan terhindar kotoran maupun lumut.

Selain memastikan kolam bersih, Anda perlu membersihkan saringan maupun filter kolam dan menjaga gelembung udara atau aerator berfungsi dengan baik.

Setelah melakukan perawatan lobster dengan baik, Anda dapat memanen lobster setelah lobster berusia 6 – 8 bulan dan mencapai berat yang diinginkan. Semakin besar lobster maka semakin mahal harganya.

Itulah beberapa deskripsi tentang bisnis budidaya lobster air tawar, semoga menjadi ilmu dan wawasan yang bermanfaat serta menjadi inspirasi bisnis ya!

Author by: Rizky Puspitasari

Artikel terbaru


Keyword

Budidaya lobster air tawar bisnis lobster air tawar cara ternak lobster air tawar