Cara Menghitung Harga Wajar Saham untuk Investor Pemula

Share:

Cara Menghitung Harga Wajar Saham untuk Investor Pemula

Bisnis   29   Update: 09/06/2024


Hai, para investor dan calon investor! Pernah nggak sih, merasa bingung menentukan kapan waktu yang tepat untuk beli atau jual saham? Atau mungkin, bertanya-tanya apakah harga saham yang kita incar itu sudah wajar atau malah kemahalan? Tenang aja, kamu nggak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama.

Nah, artikel ini hadir untuk membantu kamu memahami cara menghitung harga wajar saham dengan metode yang mudah dipahami. Yuk, kita pelajari bersama biar makin jago investasi!


Apa itu Investasi Saham?

Investasi saham telah menjadi salah satu pilihan investasi yang populer di kalangan masyarakat.

Dengan potensi keuntungan yang tinggi, banyak orang tertarik untuk berinvestasi di pasar saham.

Namun, untuk bisa mendapatkan hasil maksimal dari investasi ini, diperlukan pemahaman yang baik tentang berbagai aspek yang memengaruhi harga saham.

Salah satu konsep penting yang perlu dipahami oleh setiap investor adalah harga wajar saham.

Mengetahui harga wajar saham sangat penting karena dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Dengan mengetahui harga wajar, investor dapat mengidentifikasi apakah sebuah saham saat ini under valued (di bawah harga wajar) atau over valued (di atas harga wajar). Ini membantu dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham tersebut.

Investasi saham adalah kegiatan membeli dan memiliki saham dari suatu perusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham tersebut mewakili bagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut.

Ketika seseorang membeli saham, mereka menjadi pemilik sebagian dari perusahaan dan berhak atas bagian dari keuntungan perusahaan tersebut, biasanya dalam bentuk dividen.

Selain itu, investor juga bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham di pasar.


A. Pentingnya Mengetahui Harga Wajar Saham

Mengetahui harga wajar saham sangat penting dalam investasi karena:

Menghindari Risiko Pembelian Berlebihan

Dengan mengetahui harga wajar, investor dapat menghindari membeli saham dengan harga yang terlalu tinggi, yang dapat mengurangi potensi keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian.

Identifikasi Peluang Investasi

Saham yang diperdagangkan di bawah harga wajar dianggap under valued dan dapat menjadi peluang investasi yang baik karena potensi kenaikan harga di masa depan.

Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Mengetahui harga wajar membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang lebih tepat, baik itu untuk membeli, menahan, atau menjual saham.

Manajemen Portofolio yang Efektif

Memahami harga wajar saham membantu investor dalam menyeimbangkan portofolio mereka dan mengoptimalkan alokasi aset berdasarkan nilai intrinsik dari masing-masing saham.

Harga wajar saham adalah konsep penting dalam analisis fundamental investasi yang membantu investor menentukan apakah suatu saham dihargai dengan nilai yang seimbang dengan kinerja keuangan perusahaan.

Nilai ini mencerminkan nilai sebenarnya dari saham tersebut, didasarkan pada faktor-faktor seperti kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan kondisi pasar secara keseluruhan.

Dengan kata lain, harga wajar saham adalah harga yang dianggap sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan tanpa dipengaruhi oleh spekulasi pasar.


B. Perbedaan antara Harga Pasar dan Harga Wajar Saham

Untuk menjadi investor yang cerdas, penting untuk memahami perbedaan antara harga pasar dan harga wajar saham.

Harga Pasar Saham

Harga pasar adalah harga di mana saham diperdagangkan di bursa efek saat ini. Harga ini ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.

Faktor-faktor yang memengaruhi harga pasar bisa sangat beragam, termasuk sentimen investor, berita ekonomi, kondisi politik, dan banyak lagi. Harga pasar bisa sangat volatil dan berubah-ubah dalam waktu singkat.

Harga Wajar Saham

Sebaliknya, harga wajar adalah nilai yang lebih stabil dan didasarkan pada analisis mendalam terhadap kinerja keuangan perusahaan dan prospek masa depannya.

Harga wajar tidak terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek di pasar dan lebih mencerminkan nilai intrinsik dari perusahaan itu sendiri.

Dengan memahami harga wajar, investor dapat menentukan apakah saham saat ini diperdagangkan dengan harga yang adil.

Jika harga pasar di bawah harga wajar, saham tersebut dianggap undervalued dan bisa menjadi kesempatan baik untuk membeli.

Sebaliknya, jika harga pasar di atas harga wajar, saham tersebut dianggap overvalued dan mungkin bukan pilihan terbaik untuk investasi.


C. Metode-metode Menghitung Harga Wajar Saham

Berikut ini merupakan metode-metode yang umum digunakan untuk menghitung harga wajar saham, disertai oleh contoh rumus perhitungannya.


1. Metode Earning per Share (EPS)

Metode Earning per Share (EPS) merupakan metode yang digunakan dengan cara membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.

Nilai EPS yang wajar dalam suatu saham berbeda-beda tergantung pada jenis industri apa yang digeluti dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Semakin besar nilai EPS suatu perusahaan maka semakin besar pula kemungkinan harga sahamnya naik.

Oleh karena itu perhitungan metode EPS ini menjadi dasar perhitungan harga wajar saham yang populer di kalangan investor.


Contohnya:

Harga saham perusahaan ABC saat ini Rp10.000 dan nilai EPS-nya Rp100, maka harga wajar sahamnya adalah:

Harga wajar saham = harga saham ÷ EPS

Harga wajar saham = Rp10.000 ÷ Rp100

Harga wajar saham = 100

Pada contoh di atas menunjukkan bahwa harga wajar saham dianggap seimbang apabila mampu mempertahankan nilai EPS-nya.

Jika harga saham saat ini di bawah harga wajar saham, maka saham dianggap murah dan layak dibeli.

Namun, jika harga saham saat ini di atas harga wajar saham, maka saham dianggap mahal dan kemungkinan besar layak dijual.


2. Metode Price Earning to Growth Ratio (PEG)

Price Earning to Growth Ratio merupakan metode yang membandingkan antara harga saham terhadap pertumbuhan laba.

PEG juga dapat didefinisikan dengan membandingkan Price to Earning Ratio (PER) dengan pertumbuhan Earning per Share (PES) yang disetahunkan.

Makin rendah PEG, maka dinilai semakin baik karena dapat] diartikan harga saham sedang murah.


Contohnya

Sebuah perusahaan memiliki harga saham sebesar Rp5000 dan EPS-nya sebesar Rp500. Pertumbuhan EPS perusahaan tersebut sebesar 20%. Dalam hal ini PER-nya adalah 50 (Rp5000÷Rp500 = 50).

PEG = PER ÷ Pertumbuhan EPS  

PEG = 10 ÷ 20%

PEG = 0,5

Berdasarkan contoh di atas, diketahui bahwa PEG kurang dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa saham ini berada dalam kondisi valuasi yang murah atau undervalued.


3. Metode Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung rasio antara harga saham per lembar dengan nilai buku per lembar saham.

Nilai buku per saham adalah nilai aset bersih perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Metode PBV menunjukkan seberapa besar nilai pasar perusahaan dibandingkan dengan nilai bukunya. Semakin tinggi hasil PBV, semakin mahal pula harganya.


Contohnya:

Sebuah perusahaan memiliki nilai harga saham sebesar Rp1400 per lembar dan nilai buku per saham sebesar Rp800. Dalam hal ini, PBV perusahaan ini adalah:

PBV = harga saham ÷ nilai buku per lembar saham

PBV = Rp1.400 ÷ Rp800

PBV = 1,75

Jika dibandingkan dengan rasio PBV perusahaan lain yang sebesar 1,5 maka dapat dikatakan harga saham perusahaan ini termasuk mahal atau sedikit overvalued.


4. Metode Dividend Yield (DY)

Metode Dividend Yield (DY) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung rasio dividen per saham dengan harga saham. Dividend Yield menunjukkan persentase dividen yang diterima investor. Makin tinggi DY maka makin tinggi pula pembayaran dividen yang diterima investor.


Contohnya:

Sebuah perusahaan memiliki harga saham Rp1000 dan membayar dividen per saham sebesar Rp50.

DY = dividen per lembar saham ÷ harga per lembar saham x 100%

DY = Rp50 ÷ Rp1.000 x 100%

DY = 5%


5. Metode Price to Earning Share (PER)

Metode Price to Earning Share adalah rasio perbandingan antara harga saham per lembar dengan EPS yang dihasilkan oleh perusahaan.

PER akan memberi gambaran tentang berapa banyak investor harus membayar per unit pendapatan perusahaan. Jadi, semakin tinggi PER, semakin mahal harga saham tersebut.


Contohnya:

Sebuah perusahan memiliki harga saham sebesar Rp2500 dan laba bersih sebesar Rp250. Dalam hal ini,

 PER = harga saham ÷ laba bersih (EPS)

PER = Rp2.500 ÷ Rp250

PER = 10

Jika dibandingkan dengan PER rata-rata industri yang sebesar 15, dapat dikatakan bahwa harga saham perusahaan tersebut sedikit under valued.


Kesimpulan

Mengetahui harga wajar saham sangat penting dalam investasi saham. Dengan memahami harga wajar, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan menghindari risiko membeli saham yang overvalued atau undervalued.

Dalam artikel ini, kita telah membahas beberapa metode untuk menghitung harga wajar saham, termasuk metode Price to Book Value, Metode Earning per Share, Metode Price Earning to Growth Ratio, Metode Dividend Yield, dan Metode Price to Earning Share. 

Untuk menjadi investor yang sukses, sangat disarankan untuk melakukan analisis mendalam sebelum berinvestasi.

Dengan demikian, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

Mari kita terus belajar dan memahami lebih dalam tentang investasi saham untuk membuat keputusan yang lebih baik dan terinformasi.

Author by: Rizky Puspitasari

Artikel terbaru


Keyword

Saham investasi harga pasar harga wajar saham menghitung harga wajar saham menghitung investasi