Tempat Wisata Religi Terkemuka di Tasikmalaya

Share:

Tempat Wisata Religi Terkemuka di Tasikmalaya

Pariwisata   41   Update: 09/06/2024


Tasikmalaya merupakan salah satu daerah di provinsi Jawa Barat yang dikenal sebagai kota santri, dimana nilai-nilai religius keagamaan yang masih kental dan dipegang teguh oleh masyarakat dalam berinteraksi sosial maupun dalam berbagai segi lini kehidupan, bahkan sampai pada pengambilan kebijakan pemerintah daerah setempat yang selalu berlandaskan pada norma-norma keagamaan (syariah). 

Tak heran jika salah satu daerah di priangan timur ini dijuluki sebagai kota santri dengan ribuan pesantren yang masyhur. Tak sedikit lembaga pendidikan agama islam (pesantren) yang cukup terkemuka dan memiliki nama yang besar di Indonesia. 

Tak sedikit masyarakat dan orang tua yang berada di luar Jawa Barat memutuskan untuk menitipkan anak-anaknya untuk menimba ilmu di sejumlah pesantren terkemuka di daerah ini. 

Selain sebagai pusat wisata alam dan budaya, Tasikmalaya juga dikenal sebagai daerah tujuan dalam berwisata religi. Banyaknya tempat-tempat spiritual keagamaan yang terkemuka di Tasikmalaya, menjadikan daerah ini sebagai salah satu tujuan wisata keagamaan selain Cirebon atau daerah lainnya. 

Pada bulan-bulan atau hari perayaan tertentu, sejumlah tempat di Tasikmalaya selalu penuhi oleh bus-bus peziarah dari luar kota. Sudah menjadi tradisi, beberapa tempat keagamaan terkemuka di Tasikmalaya tak pernah terlihat sepi dikunjungi wisatawan. 

Bagi yang belum tahu berikut ini adalah beberapa rekomendasi tempat wisata religi terkemuka di Tasikmalaya yang wajib wisatawan kunjungi. 


Pamijahan: Goa Safarwadi - Makam Syekh Abdul Muhyi


Salah satu tempat populer dan terkemuka untuk berwisata religi di Tasikmalaya adalah Pamijahan yang terletak di Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya. Meski lokasinya terbilang cukup jauh dari pusat kota Tasikmalaya yakni sekitar 65 KM ke arah selatan, namun tempat ini sama sekali tak pernah sepi didatangi para peziarah dari berbagai daerah. 

Di Pamijahan ini terdapat makam waliyullah dan ulama besar terkemuka yang menyebarkan agama islam di wilayah Jawa Barat yakni Syekh Abdul Muhyi. Selain itu, terdapat juga makam Sembah Khotib Muwahid, Sembah Kudrot, Sembah Dalem Yudhanegara dan Sembah Dalem Sacarapara.

Terdapat berbagai fasilitas bagi para peziarah di sekitar lokasi Pamijahan seperti warung-warung masyarakat sekitar yang menyajikan beragam jenis makanan dan minuman, dan souvenir khas Pamijahan yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh para peziarah.

Tak hanya itu, masih di lokasi yang sama, di Pamijahan juga terdapat objek wisata religi Goa Safarwadi. Gua ini terletak di kaki Gunung Mujarod atau tempat penenangan yang ditemukan oleh Syekh Abdul Muhyi pasca 12 tahun pencarian. Syekh Abdul Muhyi kemudian menata gua tersebut dengan sangat baik dan menjadikannya tempat petilasan sekaligus tempat beliau mengajar.

Dari cerita yang hidup di masyarakat, dulu, gua ini menjadi tempat berkumpulnya para wali penyebar agama Islam di Jawa Barat. Syekh Abdul Muhyi juga menggunakan gua ini sebagai tempat beliau mengajar para santri disana. 

Karena sudah dianggap sakral, para pengunjung atau peziarah dilarang untuk bersikap dan berbicara yang kotor dan sembarangan di Gua Safarwadi. Selain itu terdapat larangan bagi pengunjung untuk tidak masuk langsung ke dalam gua. 

Tak jauh dari gua terdapat mata air yang jernih. Masyarakat lokal sering menyebutnya sebagai air zam-zam Pamijahan yang dipercaya mengandung khasiat. Di Gua Safarwadi juga terdapat mitos yang dipercaya masyarakat dari turun-temurun bahwa salah satu lorong gua dapat tembus ke tanah suci Makkah. 

Mitos lain, di dalam gua juga terdapat kopiah haji. Mitos ini dipercaya bahwa apabila ada orang yang dapat menyentuh dengan kepala lekukan-lekukan bulat seperti kopiah haji di atap dipercaya bisa naik haji. 

Hingga saat ini masyarakat percaya bahwa Goa Safarwadi masih menyimpan segudang rahasia kisah tentang perjalanan panjang Syekh Abdul Muhyi, tokoh mulia penyebar agama islam di Jawa Barat.

Bagi pengunjung atau wisatawan yang hendak berencana berwisata religi ke Pamijahan Tasikmalaya tak perlu cemas perihal kondisi akses jalan menuju kesana, baik malam maupun siang akses jalan dari pusat kota meskipun cukup berkelok tapi masih terbilang aman dan tetap harus berhati-hati terlebih jika berkunjung malam hari.

Untuk lokasi lengkapnya objek wisata religi Pamijahan terletak di Pamijahan, Kec. Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya dan sudah dapat diakses melalui Google Maps.


Cibeas: Makam Syekh Abdul Gharib


Objek wisata religi terkemuka lain di Tasikmalaya ialah Cibeas. Berlokasi di Kecamatan Kawalu, nama Cibeas konon diambil dari sebuah sungai kecil di sekitar komplek makam yang dahulu airnya berwarna putih layaknya cucian air beras sehingga dinamakan sungai Cibeas. 

Syekh Abdul Ghorib merupakan penyebar agama islam yang berasal dari Kudus. Beliau sempat tinggal dalam perjalanan menimba ilmu di Makkah dan kembali ke tanah air untuk menyebarkan agama islam. 

Dari pustaka yang didapat, setelah melewati sejumlah perjalanan dan ziarah ke makam para wali, beliau mendapat petunjuk untuk menyebarkan agama islam di tanah priangan timur, Tasikmalaya. Petunjuk itu juga dimaksudkan untuk menopang dan membantu saudaranya Syekh Abdul Muhyi yang telah lebih dulu bermukim di Tasikmalaya.

Dari pengamatan dan data informasi yang tersedia, lokasi makam merupakan sebuah komplek yang terdiri dari 9 makam, diantaranya Syekh Abdul Ghorib, Raden Ajeng Ayu Sutri (istri Syekh Abdul Ghorib), Raden Paranakusumah (Jaksa Sumedang), Raden Surawijaya (Wedana Cicariang), Raden Inda, Raden Indrajaya (Wedana Manonjaya), Ajengan Nursabin, Raden Abdul Manaf, dan makam Raden Abdullah (putra Syekh Abdul Gharib)

Selain sejumlah makam tersebut, di bagian utara komplek juga terdapat sebuah sumur dengan cukup besar yang dikelilingi 3 pohon besar. Masyarakat sekitar menamai sumur itu sebagai sumur Sempur dengan alasan dari ketiga pohon tersebut terdapat pohon Sempur yang lebih besar. 

Konon, di area sumur juga ada sebuah batu besar datar yang diyakini pernah dijadikan sebagai tempat shalatnya Syekh Abdul Gharib.

Bagi pengunjung yang hendak berencana berwisata religi ke makam Syekh Abdul Ghorib Tasikmalaya, dari sejumlah informasi terdapat beberapa ketentuan atau syarat yang wajib dipatuhi oleh peziarah agar tetap mengindahkan keamanan, ketertiban dan kebersihan lokasi sekitar. Tak hanya itu, terdapat juga ketentuan lain seperti misalnya para pengunjung perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu ke kuncen penjaga komplek makam, sehingga nanti dalam berziarah sesuai dengan petunjuk dari kuncen. Selain itu, para pengunjung wajib menggunakan pakaian yang sopan dan berziarah sesuai ajaran agama islam seperti bertawasul dengan benar. Dan terakhir, para pengunjung/peziarah  harus meminta izin kuncen apabila hendak meninggalkan lokasi makam dengan ketentuan maksimal berziarah selama 3 hari.

Bagi para pengunjung atau peziarah yang hendak berencana datang berkunjung ke makam Syekh Abdul Ghorib tak perlu cemas perihal akses menuju lokasi. Karena lokasi makam tersebut tidak terlalu jauh dari pusat kota Tasikmalaya. Letak komplek makam ini berada tak jauh dari kantor Polsek Kawalu, atau berjarak sekitar 6 KM dari pusat kota. 

Author by: Yayang Nanda Budiman

Artikel terbaru


Keyword

Wisata Wisata Religi Wisata Islami Wisata Religi Tasikmalaya Islam Ajaran Islam