Nomadic Tourism: Wisata Alternatif Yang Suka Berpetualang

Share:

Nomadic Tourism: Wisata Alternatif Yang Suka Berpetualang

Pariwisata   87   Update: 06/06/2024


Dengan berkembangnya zaman, beragam jenis wisata juga kian bertambah. Orang-orang terus berinovasi untuk mencari sensasi rekreasi yang paling menarik untuk dieksplorasi.

Salah satu yang tergolong populer dewasa ini adalah nomadic tourism. Sebuah istilah wisata yang mungkin belum begitu sering kamu dengar, padahal sudah banyak orang yang melakukan dan beragam objek wisata telah berkonsep demikian.

Nah, penasaran dengan apa itu nomadic tourism? Ayo kita bahas.


Apa itu Nomadic Tourism?

Istilah ini seringkali dikaitkan erat dengan budaya masyarakat Mongolia yang gemar berpindah-pindah tempat tinggal. Di KBBI, nomad memiliki arti sebagai kelompok orang yang tidak mempunyai tempat tinggal menetap dan berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai keperluan kelompok.

Dari situ, bila kita hubungkan dengan aspek tourism (pariwisata), maka jadilah arti nomad tourism sebagai gaya wisata yang memungkinkan wisata menetap dari satu destinasi wisata ke destinasi lainnya dengan kurun waktu tertentu. Biasanya, destinasi wisata itu juga punya amenitas yang mencukupi dan mudah dipindahkan.

Sekilas, ini mungkin terdengar sama seperti wisata backpacker, tetapi ada perbedaan antara keduanya. Yakni,  backpacker dilakukan dengan kesadaran untuk berpindah-pindah dengan biaya seminimal mungkin, sedangkan pelaku nomadic tourism mampu dan rela menghabiskan biaya untuk keperluannya, bahkan dengan nominal cukup besar.

Hal ini juga yang menyebabkan wisatawan nomadic tourism punya ciri khasnya tersendiri. Kementerian Pariwisata pernah merilis bahwa ada tiga jenis wisatawan jenis ini, yaitu:

1. Glam Packer: mereka yang berkelana mencari destinasi "instagramable". Biasanya tipe ini identik dengan aktivitas dokumentasi atau foto-foto untuk dipamerkan di akun media sosial.

2. Lux Packer: tipe yang satu ini juga dikenal sebagai luxurious nomad. Sesuai namanya, para wisatawan nomadic tourism dengan jenis ini cenderung berwisata ala nomaden dengan menetap di fasilitas terbaik, maka tidak heran mereka juga rela mengeluarkan banyak uang. Selain itu, tipe ini juga identik dengan penggunaan aplikasi perjalanan.

3. Flash Packer: tipe ini cukup populer dan dikenal juga sebagai digital nomad. Ciri utamanya adalah mereka yang bermukim sementara di suatu destinasi sembari bekerja secara remote atau jarak jauh.


Destinasi Nomadic Tourism

Sama seperti gaya wisata lainnya, nomadic tourism juga punya destinasi-destinasi yang identik dengannya. Apa saja itu? Kurang lebih sebagai berikut:

1. Glamping

Apa itu glamping? Sekilas terdengar seperti camping, bukan?

Ya, konsep yang ditawarkan memang mirip dengan camping di mana kamu akan menetap di suatu tempat layaknya berkemah. Hanya saja, glamping (sesuai namanya, glamorous camping) menyediakan fasilitas berkemah yang lebih nyaman dan mahal dan lebih dari sekadar tenda penginapan. Maka, tak heran kalau kamu bisa menjumpai perabotan yang cukup lengkap di destinasi glamping.

Di Indonesia sendiri, sudah ada banyak destinasi glamping yang dibangun di berbagai tempat. Contohnya seperti The Highland Park Resort Bogor, Maribaya Glamping Tent, Oak tree Glamping Resort, hingga Pallatina Glamping.

2. Coworking Space

Berdasarkan pengertian dari kamus Oxford, coworking space merupakan lingkungan kerja atau kantor yang digunakan orang-orang untuk bekerja sendiri atau bekerja untuk perusahaan yang berbeda-beda.

Ciri khas dari coworking space ini antara lain seperti adanya fasilitas atau lingkungan yang memungkinkan pengunjung untuk bekerja di sana. Beberapa fasilitas penunjang kerja yang ada di coworking space seperti wifi, meeting room, private room, dan ruang yang kolaboratif. Selain itu, beberapa coworking space juga menggabungkan tempat dengan kafe sehingga kamu bisa bekerja tenang ala work life balance sembari menikmati secangkir kopi.

Beberapa contoh coworking space di Indonesia seperti GoWork, CoHive, Rumah Kreatif BUMN Solo, Seruang Coworking Space, dan masih banyak lagi.

3. Homestay

Homestay merupakan salah satu bentuk penginapan yang cukup populer belakangan ini. Berbeda dengan hotel, homestay menawarkan pengalaman menginap di kediaman penduduk setempat di tempat kota kamu bepergian.

Selain itu, fasilitas umum homestay juga cenderung lengkap, dengan dapur yang dapat kamu pakai. Lingkungan yang ditawarkan juga tak kalah nyaman dan harganya cenderung murah.

Ada banyak contoh homestay di berbagai penjuru Indonesia, antara lain seperti Omah Soklat, Putra Pandawa Homestay, Ciwidey Homestay, dan masih banyak lainnya.

4. Bisa Dibarengi ke Wisata Lain

Meski contoh di atas adalah destinasi yang memang identik dengan nomadic tourism, tetapi tidak memungkinkan untuk kamu menjelajah ke tempat lain di kota tempat bermukim sementara.

Ketika kamu sedang jenuh di penginapan, kamu bisa coba kunjungi wisata populer di sekitar maupun yang hidden gem.


Yang Membuat Nomadic Tourism Menarik

Ada sejumlah alasan yang menjadikan nomadic tourism jadi gaya wisata yang asyik dan menarik, serta banyak dilakukan. Beberapa diantaranya adalah:

1. Menawarkan Pengalaman Hidup yang Fleksibel

Dengan gaya wisata yang berpindah-pindah, kamu akan merasakan bahwa alur hidup sebagai nomad ini menawarkan fleksibilitas. Apalagi kamu yang memutuskan untuk menjadi digital nomad, bekerja sambil berpetualang ke berbagai tempat akan membuatmu merasakan sensasi hidup yang bebas. 

Tidak perlu lagi ada perencanaan jauh-jauh hari hanya untuk sebuah wisata. Kamu kini sedang menjalaninya.

2. Berkunjung ke Banyak Tempat Baru

Nomadic tourism juga memungkinkan kamu untuk mendapat pengalaman baru dari berbagai tempat di belahan bumi. Hal ini tentu akan memuaskan dahaga petualanganmu, serta membuat kamu punya banyak cerita dari berbagai tempat.

Kamu juga bisa membuat komparasi dari tempat-tempat yang kamu kunjungi dan bercerita kepada orang-orang tentangnya.

3. Pencarian Jati Diri

Lewat berbagai pengalaman dan tempat, tak jarang orang akan menemukan jawaban atas hal-hal yang mereka cari di hidup ini.

Begitu pula dengan nomadic tourism. Dengan bepergian ke banyak tempat, itu bisa jadi proses pencarian jati diri. Kamu mungkin mulai berpikir tentang tempat paling nyaman untuk jadi rumah menetap setelah berkunjung ke suatu kota atau yang semacamnya.


Penutup

Itu tadi adalah pembahasan soal nomadic tourism. Yuk, kamu bisa mulai merencanakan untuk berpetualang dengan gaya wisata ini dan mulai menjelajah ke pengalaman baru yang selama ini dicari. 

Author by: ATIF KASFUL HAQ

Artikel terbaru


Keyword

wisata alternatif glamping camping penginapan homestay nomadic tourism work life balance ide wisata liburan coworking space